Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2023, 18:20 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan, mengeklaim sebanyak 113 ustaz di Pondok Pesantren Al Zaytun ditangkap polisi.

Dalam konten itu juga disebutkan, pengusaha Pablo Benua turut ditangkap. Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar.

Ponpes di Indramayu, Jawa Barat, itu menjadi sorotan setelah pimpinannya, Panji Gumilang, dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri atas dugaan penistaan agama.

Dikutip dari Kompas.id, Panji dilaporkan oleh pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan, pada Selasa (27/6/2023) dan DPP Forum Advokat Pembela Pancasila (FAPP), Jumat (23/6/2023).

Panji juga melontarkan beberapa pernyataan yang kontroversial, seperti perempuan bisa satu saf dengan pria saat shalat Idul Fitri dan nyanyian salam yang diduga identik dengan Israel.

Narasi yang beredar

Narasi soal 113 ustaz Al Zaytun ditangkap polisi muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan video berdurasi 13 menit 18 detik pada 30 Juli 2023 dengan judul:

PABLO BANUA IKUT DI T4NGK4P!!Kompak Palsukan Kejadian, 113 Berakhir Begini

Dalam thumbnail video terdapat sejumlah orang memakai baju tahanan dan dikawal oleh polisi. Gambar tersebut diberi keterangan demikian:

BREAKING NEWS..!!

113 USTAD DI AL-ZAITUN DITANGKAP

BUKTI-BUKTI MENGEJUTKAN, APARAT GERAK CEPAT LAKUKAN INI

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut 113 ustaz Ponpes Al Zaytun ditangkap aparatAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut 113 ustaz Ponpes Al Zaytun ditangkap aparat

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, thumbnail video yang memperlihatkan beberapa orang memakai baju tahanan identik dengan foto di laman Sindonews.com ini.

Orang-orang berbaju tahanan tersebut bukan ustaz Ponpes Al Zaytun, melainkan pemakai, pengedar, serta kurir narkoba yang terjaring operasi Tumpas Semeru oleh Polrestabes Surabaya pada 2021. 

Setelah video disimak sampai tuntas, tidak ditemukan informasi 113 ustaz Ponpes Al Zaytun ditangkap. Narator hanya membacakan artikel di laman Suara.com ini berjudul "Klaim Siap jadi Donatur Panji Gumilang Al Zaytun, Pablo Benua Dicap Cuma Gimik: Pencitraan Banget Lu Nyari Konten!".

Artikel tersebut membahas tanggapan dari warganet soal pernyataan Pablo Benua yang menyatakan siap pasang badan untuk Ponpes Al Zaytun. Salah satu warganet menyebut pernyataan Pablo tersebut hanya sekadar pencitraan. 

Selain itu, narator membacakan artikel di laman Inilah.com ini berjudul "Waketum MUI: Kesalahan Panji Gumilang Sudah Menumpuk, Mengapa Masih Bebas?". 

Artikel tersebut memuat pernyataan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas soal Panji Gumilang. Menurutnya Panji telah banyak melanggar kitab suci dan konstitusi.

Ia mempertanyakan mengapa Panji masih bebas berbicara meskipun ada banyak laporan dan pengaduan.

Kesimpulan

Narasi soal 113 ustaz Al Zaytun ditangkap polisi merupakan hoaks. Judul video tidak sesuai dengan isinya.

Thumbnail video yang memperlihatkan beberapa orang memakai baju tahanan adalah hasil rekayasa.

Dalam foto aslinya, orang-orang yang ditahan merupakan pemakai, pengedar, serta kurir narkoba yang terjaring operasi Tumpas Semeru oleh Polrestabes Surabaya pada 2021.

Narator hanya membahas pendapat warganet bahwa pengusaha Pablo Benua sekadar melakukan pencitraan dengan membela Panji Gumilang dan Al Zaytun.

Selain itu, narator membahas pernyataan Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas yang mempertanyakan mengapa Panji masih bebas meski ada banyak laporan dan pengaduan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

Hoaks atau Fakta
Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Empat Kali Runtuhkan Sistem Kekebalan

[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Empat Kali Runtuhkan Sistem Kekebalan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Guinea Takut Suporter Indonesia, Playoff Olimpiade Paris Digelar Tertutup

[HOAKS] Pelatih Guinea Takut Suporter Indonesia, Playoff Olimpiade Paris Digelar Tertutup

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

Hoaks atau Fakta
Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com