Robson yang kala itu melatih Porto, menerima tawaran Barcelona, meskipun pekerjaan itu tidaklah mudah. Sebab, ia harus menggantikan sosok Johan Cruyyf yang telah lama menangani Barcelona dengan banyak prestasi.
Robson mengaku, saat pertama kali menangani Barcelona ia sempat terbebani oleh prestasi yang pernah diraih Cruyff. Seiring berjalannya waktu ia bisa lepas dari bayang-bayang legenda sepak bola Belanda itu.
Dia berhasil memutus puasa gelar Barcelona dengan meraih juara Piala Raja Spanyol dan Piala UEFA.
Namun, secara mengejutkan pada tahun berikutnya kontraknya tidak diperpanjang dan digantikan oleh Louis van Gaal.
Ketika dipegang Robson, Barcelona memang gagal menjadi juara liga dan berada di peringkat dua. Pada akhir musim, Barca kalah dua poin dari seteru utamanya, Real Madrid.
Meski begitu, bisa dibilang bahwa Bobby Robson menghadirkan pondasi dalam permainan El Barca yang lebih menyerang dan atraktif.
Saat itu, Sir Bobby membawa Ronaldo Sang Fenomena dari PSV Eindhoven sebagai ujung tombak yang sukses meliuk-liuk menghancurkan pertahanan lawan.
Namun, Ronaldo hanya bertahan semusim di Barcelona dan memutuskan hengkang ke Inter Milan pada 1997.
Tidak hanya itu, Bobby Robson juga memiliki asisten pelatih yang di kemudian hari menjadi sosok berprestasi di sepak bola meskipun tidak pernah menjadi pemain. Asisten pelatih Bobby Robson itu bernama Jose Mourinho.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.