KOMPAS.com - Penipuan via telepon mengatasnamakan bank menjadi salah satu modus kejahatan yang mengintai masyarakat.
Dikutip dari unggahan Instagram Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jumat (5/5/2023), modus ini umumnya meminta nasabah melakukan pembaruan kartu.
Namun, tujuan sebenarnya dari pelaku adalah mengincar data pribadi nasabah untuk menguasai rekening mereka.
Baca juga: Janji Manis “Sang Penjagal” Investasi
Menurut Kemenkominfo, terdapat sejumlah ciri penipuan lewat telepon mengatasnamakan bank yang dapat dikenali, yaitu:
"Jika menerima telepon dengan ciri-ciri tersebut, segera akhiri sambungan dan hubungi pusat pengaduan bank," demikian imbauan Kemenkominfo.
Kasus-kasus penipuan mengatasnamakan bank telah berulang kali terjadi.
Dilansir Kompas.id, 28 November 2022, polisi menangkap penipu yang menyamar sebagai pihak BRI yang menginformasikan perubahan tarif transfer.
Penipu meminta nasabah mengirimkan sejumlah data pribadi perbankannya. Kemudian, data ini digunakan pelaku untuk mengambil uang di rekening korban.
Badan Reserse Kriminal Polri menangkap tersangka berinisial FI, H, dan N. Ketiganya diduga membuat dan mengelola enam situs web palsu.
Modusnya, mereka berpura-pura menjadi pihak resmi BRI dan menginformasikan perubahan tarif transfer.
Baca juga: Waspadai Scam Telepon Mengatasnamakan Bank Indonesia
Sementara situs palsu itu menjalankan modus penipuan pembelian tiket Formula E.
Tersangka juga melakukan kontak komunikasi langsung dengan korban untuk memanipulasi kondisi psikologis korban agar mengungkapkan data pribadi dan data perbankannya.
Dengan cara itu, tersangka mengambil alih akun internet banking dan melakukan transaksi dengan mengambil sejumlah saldo milik nasabah yang menjadi korban.
Kasus lain terkait penipuan mengatasnamakan bank menimpa seorang warga Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah bernama Dwi (46).
Diberitakan Kompas.com, 7 Agustus 2022, Dwi kehilangan uang Rp 33,6 juta yang disimpan di rekening BRI. Kehilangan itu baru diketahui pada 4 Agustus 2022.
Berdasarkan investigasi BRI Cabang Wonogiri, uang Dwi ludes karena menjadi korban penipuan dengan modus rekayasa sosial atau social engineering.
Pimpinan Cabang BRI Wonogiri Muhammad Nu'man mengatakan, nasabah telah memberikan data transaksi perbankan (password) dan PIN yang bersifat pribadi dan rahasia, sehingga transaksi pemindahan dana dapat berjalan sukses.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.