Maradona, antara Narkoba dan Kedekatannya dengan Mafia

Banyak yang menganggap bahwa sikap temperamental dan gaya hidup yang kontroversial membuat Barca memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Maradona.

Kepindahan dari Barcelona ke Napoli dianggap sebagai sebuah kemunduran. Sebab, saat itu Napoli bukanlah klub besar di Italia.

Namun, Maradona berhasil membuat dunia dan suporter Napoli takjub kepadanya. Maradona dengan cepat membawa Napoli menjadi klub tangguh yang diperhitungkan.

Pada musim pertama, ia membawa Napoli menjadi pesaing klub besar Italia seperti Juventus dan AS Roma.

Pada 1987, Maradona membuat kejutan dengan mengantarkan Napoli meraih juara Serie-A pertamanya.

Tidak sampai di situ, lewat penampilan apiknya Maradona juga membawa Napoli juara Piala UEFA pada tahun 1989, dan kembali juara Serie-A tahun 1990.

Nama Maradona pun didewakan oleh penggemar Napoli.

Penampilan Maradona bersama tim nasional Argentina juga tidak kalah hebat. Maradona dan rekan-rekannya berhasil menjadi juara Piala Dunia 1986.

Di turnamen itu Maradona mencetak gol ikonis menggunakan tangan ketika melawan Inggris. Gol yang dianggap curang itu pun lantas disebut sebagai gol "Tangan Tuhan".

Dekat dengan mafia

Selama berkarier di Italia bersama Napoli, Maradona diketahui memiliki hubungan erat dengan cammora atau mafia. Salah satunya adalah klan mafia yang bernama Giuliano.

Di tengah kepopuleran, kelompok mafia tersebut menawarkan perlindungan kepada Maradona.

Selain memberikan perlindungan, kelompok mafia juga memanjakan Maradona dengan pesta, narkoba, dan wanita.

Maradona mengaku bahwa ia nyaris selalu menghabiskan empat hari dalam seminggu untuk berpesta narkoba dengan banyak perempuan yang diberikan oleh Klan Giuliano.

Baca juga: Penghormatan Skuad Juara Dunia Argentina, Pujian Pele dan Cinta Maradona untuk Messi

Meski sudah menikah dengan kekasih lamanya, Claudia Villafane, Maradona juga menjalin hubungan singkat dengan Cristiana Sinagra, teman salah satu saudara perempuan Maradona.

Sinagra melahirkan Diego Jr pada awal 1987. Kendati demikian, secara terbuka Maradona menyangkal anak yang dilahirkan Sinagra adalah darah dagingnya.