KOMPAS.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan situs web yang mengatasnamakan lembaga tersebut.
Melalui unggahan di akun Twitter resminya, PPATK memberi label palsu pada tangkapan layar situs tersebut.
Terdapat logo serta desain web yang mirip dengan situs resmi PPATK.
Waspada penipuan mengatasnamakan PPATK dengan modus penipuan menggunakan tampilan website PPATK beralamat Internet Protocol (IP) http:// 167.88.xx. dst, meminta sejumlah informasi perbankan anda seperti PIN, Nomor Rekening, Nama Pemiliki Rekening, dan informasi lainnya. pic.twitter.com/NbiVUnztvr
— PPATK (@PPATK) April 18, 2023
Disebutkan bahwa situs itu memiliki alamat Internet Protocol (IP) http:// 167.88.xx.
Alamat IP yang tidak sesuai dengan situs web resmi PPATK yang menggunakan domain pemerintah yakni .go.id.
Melalui hasil pelacakan situs web di Urlscan.io, alamat IP situs resmi PPATK adalah 103.224.180.66.
"Website PPATK hanya dapat diakses dengan alaman www.ppatk.go.id dan tidak memiliki fitur meminta user dan nomor pribadi terkait akun perbankan apa pun," tulis PPATK.
Penting untuk mengetahui ciri-ciri situs asli agar tidak tertipu dengan situs palsu mengatasnamakan pemerintah.
Situs tiruan kerap menggunakan logo dan desain menyerupai situs aslinya. Sulit untuk membedakan situs asli dan palsu hanya dari tampilannya.
Namun, situs palsu itu dapat dikenali dari alamatnya yang tertera pada kolom address bar browser atau kotak di bagian atas jendela mesin pencari.
Seperti disebutkan sebelumnya, situs resmi pemerintah Indonesia selalu menggunakan domain berakhiran .go.id.
Apabila alamat domainnya goid.com atau perpaudan sejenisnya, maka patut dicurigai.
Jika menemukan situs mencurigakan mengatasnamakan pemerintah tetapi tidak memakai domain .go.id maka tidak perlu diklik.
Situs itu bisa dicek terlebih dahulu di platform pelacak situs web, seperti Wheregoes.com atau Urlscan.io.
Cara mengeceknya cukup dengan menyalin situs yang ingin diperiksa, kemudian memasukkan ke kolom pencarian.
Dengan mengeceknya dulu di pelacak situs web, maka kita terhindar dari risiko pencurian data pribadi atau terserang virus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.