Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2023, 10:01 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim, terdakwa kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo telah meninggal.

Dalam unggahan itu disebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pemakaman Ferdy Sambo. Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi yang menyebutkan Jokowi menghadiri pemakaman Ferdy Sambo muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 9 menit 29 detik pada 27 Maret 2023 dengan judul:

F3RDY SAMBO AKHIRNYA TVTUP US!A, JOKOWI HADIRI P£MAK4M4N SAMBO

Dalam thumbnail video terdapat gambar sebuah upacara pemakaman. Gambar itu diberi keterangan demikian:

KABAR DUKA FERDY SAMBO
PENDERA KRISTEN BACAKAN WASIAT TERAKHIR SAMBO

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa Presiden Jokowi menghadiri upacara pemakaman Ferdy Sambo Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa Presiden Jokowi menghadiri upacara pemakaman Ferdy Sambo

Penelusuran Kompas.com

Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo dijatuhi vonis pidana mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada 13 Februari 2023.

Vonis hukuman mati Ferdy Sambo belum berkekuatan hukum tetap atau inkrah. Sebab, ia telah mengajukan banding pada 16 Februari 2023.

Putusan banding Ferdy Sambo akan dibacakan pada 12 April 2023 di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh Tim Cek Fakta Kompas.com, dalam video yang beredar tidak ditemukan informasi bahwa Jokowi menghadiri pemakaman Sambo.

Narator dalam video hanya membacakan artikel di laman Tribun Palu ini, berjudul “ 'Kenapa Lama?' Jokowi MARAH Kasus Ferdy Sambo LAMBAT, Presiden Kembali Beri Perintah: Terbuka!”.

Artikel yang ditayangkan pada Jumat 2 September 2022 itu memuat pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Mahfud menyebutkan, Jokowi sampai marah karena kasus pembunuhan Brigadir J terkesan berlarut-larut. Jokowi pun meminta kasus itu dibuka seterang-terangnya.

Sementara, beberapa klip tidak terkait dengan narasi Jokowi menghadiri pemakaman Ferdy Sambo.

Salah satu klip yang menampilkan Jokowi identik dengan video di YouTube tvOne ini. Video tersebut merupakan wawancara Pimpinan Redaksi tvOne Karni Ilyas dengan Jokowi pada Agustus 2022.

Dalam wawancara itu Jokowi mengatakan, dirinya memerintahkan supaya kasus pembunuhan Brigadir J dibuka seterang-terangnya sebagai upaya untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

Kesimpulan

Narasi yang menyebut Presiden Jokowi menghadiri pemakaman Ferdy Sambo adalah hoaks. Judul video yang beredar tidak sesuai dengan isinya.

Video tersebut lebih banyak membahas mengenai permintaan Jokowi agar kasus pembunuhan Brigadir J dibuka seterang-terangnya.

Selain itu, hingga saat ini eksekusi mati terhadap Ferdy Sambo belum dilaksanakan. Setelah divonis hukuman mati, Sambo mengajukan banding.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com