Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Jokowi Lantik Bharada E Jadi Jenderal Termuda

Kompas.com - 27/02/2023, 18:55 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan memuat hoaks bahwa Presiden Joko Widodo melantik Richard Eliezer atau Bharada E menjadi jenderal.

Selain itu, dalam konten tersebut terdapat narasi soal Bharada E menjadi jenderal termuda Polri.

Adapun Bharada E merupakan terpidana kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Dia divonis hukuman 1 tahun 6 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 15 Februari 2023.

Narasi yang beredar

Narasi soal Presiden Jokowi melantik Bharada E menjadi jenderal muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 8 menit 59 detik pada 25 Februari 2023 dengan judul:

LANGSUNG DI LANTIK DI ISTANA KE PRESIDENAN JOKOWI RESMIKAN BARADA E, JADI JENDERAL TERMUDA—

Dalam thumbnail video tersebut terdapat gambar Jokowi yang tengah melantik seorang anggota Polri di Istana Merdeka. Gambar tersebut diberi keterangan demikian:

LANGSUNG DARI ISTANA KE PRESIDENAN JOKOWI RESMIKAN BHARADA E, JADI JENDERAL TERMUDA

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa Bharada E dilantik menjadi jenderal oleh Presiden JokowiAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa Bharada E dilantik menjadi jenderal oleh Presiden Jokowi

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar pada thumbnail video yang menampilkan Jokowi tengah melantik anggota Polri.

Berdasarkan penelusuran dengan metode reverse image search, gambar itu identik dengan foto di berita Antaranews.com.

Foto tersebut memperlihatkan peristiwa ketika Jokowi melantik Jenderal (Pol) Idham Azis menjadi Kepala Kepolisian RI (Kapolri) pada 2019.

Setelah disimak hingga tuntas, tidak terdapat informasi mengenai pelantikan Bharada E menjadi jenderal termuda.

Narator video membacakan artikel Kompas.com berjudul “Tak Dipecat, Bharada E Diberi 3 Sanksi Lewat Sidang Etik Polri”.

Artikel tersebut memberitakan soal hasil sidang putusan Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang menjatuhkan tiga sanksi terhadap Bharada E.

Tiga sanksi yang diberikan yakni sanksi bersifat etika, kewajiban meminta maaf secara lisan, dan sanksi administratif mutasi bersifat demosi 1 tahun.

Selain itu, narator juga membacakan artikel Tribun Kaltim berjudul, “Terjawab Richard Eliezer Kembali Bertugas/Dipecat? Cek Hasil Sidang Kode Etik Bharada E Hari Ini”.

Artikel tersebut memuat informasi ketika Bharada E akan menjalani sidang KKEP pada 22 Februari 2023.

Beberapa klip dalam video yang beredar tidak terkait dengan narasi bahwa Bharada E dilantik menjadi jenderal oleh Jokowi.

Salah satu klip yang menampilkan Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan identik dengan video di Kompas TV ini.

Dalam video itu Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan hasil sidang KKEP Bharada E pada 22 Februari 2023, yang salah satu hasilnya memutuskan Bharada E tidak dipecat dari Polri.

Kesimpulan

Narasi bahwa Bharada E dilantik menjadi jenderal oleh Presiden Jokowi adalah hoaks. Thumbnail video merupakan foto peristiwa ketika Jokowi melantik Idham Azis menjadi Kapolri pada 2019. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com