Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim adanya invasi dan ultimatum yang dilakukan Indonesia terhadap China.
Ultimatum tersebut berisi agar China mau menyetujui perjanjian penyerahan wilayah yang telah dikuasai Indonesia.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, diketahui klaim itu hoaks.
Klaim yang mengatakan Indonesia menginvasi dan mengultimatum China beredar di media sosial, di antaranya melalui akun Facebook ini.
Video berisi pembacaan narasi peperangan antara Indonesia dan China, disertai video aktivitas militer dan pengoperasian alat tempur.
Narasi itu menyatakan, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI mengultimatum agar China menyetujui sebuah perjanjian, yang salah satu poinnya menyerahkan wilayah yang sudah dikuasai Indonesia.
Disebutkan juga Indonesia memberikan dua pilihan bagi pasukan China, yakni menyerah atau melarikan diri.
Kemudian, disebutkan bahwa pasukan Indonesia membentuk konvoi sepanjang lebih dari 60 kilometer untuk menyerang China.
Di sisi lain, China dikatakan mempersiapkan Beijing untuk menghadapi serangan dari Indonesia.
Keterangan yang disertakan dalam unggahan itu sebagai berikut:
TAK KUNJUNG MENYERAH KEPADA INDONESIA _ JOKOWI MURKA LANGSUNG ULTIMATUM PASUKAN CHINA(480P)
Unggahan dengan klaim yang sama juga dibagikan saluran YouTube ini.
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa narasi yang disampaikan dalam video itu memiliki kesamaan dengan beberapa berita terkait perang Rusia-Ukraina.
Bagian narasi Menlu RI mengultimatum China sama dengan berita di Tempo. Namun kata "Rusia" diganti "Indonesia", "Ukraina" diganti "China", serta "pasukan Rusia" berubah menjadi "pasukan TNI".
Sementara, narasi Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi memberikan dua pilihan bagi tentara China, untuk lari atau menyerahkan diri, sama dengan berita di Republika.