Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Opera Madame Butterfly, Cerita soal Eksploitasi Seksual yang Kini Dipersoalkan

Kompas.com - 20/02/2023, 23:01 WIB
Ahmad Suudi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Nyatanya, Pinkerton pulang ke AS, meninggalkan Cio-Cio-San yang menanti dengan tulus. Saat Pinkerton kembali ke Jepang bersama istrinya, Cio-Cio-San telah melahirkan seorang anak.

Pinkerton dan istri barunya meminta anak itu untuk dibawa ke AS. Cio-Cio-San harus menerima kenyataan Pinkerton tidak akan kembali padanya dan setuju menyerahkan buah hatinya.

Pilihan Cio-Cio-San menikah dengan Pinkerton sebelumnya membuat dia meninggalkan agama Buddha, saudara-saudaranya, dan kini mengorbankan hidupnya. Kemudian, ia mengakhiri hidupnya sendiri.

Keterbukaan pada interpretasi

Tema cerita ini tampak seperti kisah umum di mana perempuan jatuh cinta pada laki-laki yang mempermainkannya, dan memiliki akhir yang tragis.

Penataan adegan oleh Puccini memperlihatkan perilaku tentara AS di luar negeri yang menggunakan posisi untuk mempermainkan perempuan.

Kini ada kekhawatiran bahwa pementasan itu justru mendukung prasangka tertentu, sebagaimana opini Direktur Royal Opera House, Oliver Mears, pada 14 Juni 2022, di The Guardian.

Dilema yang dihadapi insan opera yakni mereka tak mungkin meninggalkan mahakarya itu, namun khawatir memiliki dampak buruk yang terus berlanjut.

Masalah lainnya, pusaran utama gelaran opera berada di kawasan Eropa Barat. Hal itu membuat karya-karya orang kulit putih cenderung lebih populer dari wilayah lain.

Penggambaran orang non-kulit putih kerap menjadi pihak yang menderita juga dikhawatirkan berperan mengembangkan pola pikir rasisme.

Ada juga kecenderungan perempuan menjadi korban dalam berbagai kasus, dari penyiksaan, intrik, hingga penyakit yang berujung pada kematian.

Menurut Mears, harus ada pembaruan interpretasi cerita opera agar tidak memperparah berbagai stereotipe negatif.

Hal itu bisa dilakukan antara lain dengan lebih memperhatikan suara orang-orang yang akan diwakili dalam cerita.

Misalnya, pihaknya berkonsultasi dengan berbagai pihak, termasuk pakar dan pelaku seni Jepang dalam mempersiapkan pementasan Madame Butterfly.

Opera juga harus lebih terbuka dalam pemilihan pemeran, dengan menerima orang paling berbakat di antara pendaftar, tanpa peduli dari ras mana dia berasal.

Maka menurutnya, pemilihan pemeran yang berbakat tanpa memandang rasnya serta interpretasi yang modern dan memiliki sensitivitas pada kondisi masyarakat menjadi kunci opera di masa depan.

"Alih-alih membatalkannya (pertunjukan), kita harus menemukan cara kreatif untuk terus hidup bersama mereka. Keterbukaan mereka pada interpretasi tanpa merusak cerita, menjadi kunci masa depan," kata Mears.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com