KOMPAS.com - Berkepala pelontos dengan tatapan mata yang tajam menjadi ciri khas seorang Pierluigi Collina. Selama 28 tahun berkarier sebagai wasit sepak bola, Collina menjadi sosok yang disegani di lapangan.
Ia dikenal luas karena ketegasan dan ketenangannya dalam mengambil keputusan.
Pria kelahiran 13 Februari 1960 itu pun kerap dipercaya memimpin sejumlah pertandingan penting, baik di level klub maupun negara. Beberapa laga penting yang pernah dipimpin Collina di antaranya adalah final Piala Dunia 2002 antara Brasil dan Jerman.
Collina juga menjadi pengadil di lapangan ketika Manchester United mengalahkan Bayern Munchen secara dramatis pada final Liga Champions 1999.
Berkat kepiawaiannya dalam memimpin pertandingan, Collina diganjar beberapa penghargaan. Paling menonjol adalah ketika ia ditetapkan menjadi wasit terbaik versi International Federation of Football History & Statistics (IFFHS). Ia meraih penghargaan itu selama lima tahun berturut-turut dari 1998 sampai 2003.
Dilansir History of Soccer, dulunya Collina bercita-cita menjadi pemain sepak bola. Ia sempat menjadi pemain sepak bola di sebuah klub lokal di Italia.
Namun, ketika menginjak usia 17 tahun Collina menyadari bahwa ia tidak mempunyai bakat untuk menjadi pemain sepak bola.
Collina pun akhirnya banting setir dengan mencoba peruntungan sebagai seorang wasit sepak bola dan mulai mengikuti kursus untuk profesi tersebut. Hal itu ia lakukan setelah mendengar saran dari seorang temannya.
Keputusan Collina pun berbuah manis, ia memulai kariernya sebagi wasit profesional dengan memimpin sejumlah pertandingan di Serie-C. Perkembangan Collina yang pesat membuatnya dipromosikan ke level kompetisi yang lebih tinggi.
Hingga akhirnya, pada 1991 ia menjadi wasit di Serie-A yang merupakan kompetisi tertinggi di Italia.
Ketegasan dan ketenangannya dalam memimpin pertandingan di Serie-A membuat Collina menjadi sosok yang banyak mendapat pujian. Ia tidak mudah terintimidasi oleh pemain yang terkenal vokal dan berkharisma seperti Paolo Maldini hingga Roberto Baggio.
Collina sendiri memulai kariernya di turnamen besar internasional ketika ditunjuk menjadi wasit Olimpiade 1996. Di ajang itu Collina juga dipercaya menjadi wasit untuk partai final antara Argentina melawa Nigeria.
Collina akhirnya memutuskan pensiun sebagai wasit pada 2005 di usia 45. Sebenarnya federasi sepak bola Italia sempat memperpanjang karier Collina satu tahun lagi hingga 2006.
Namun pada akhirnya rencana itu dibatalkan setelah Collina menandatangani kesepakatan sponsor dengan Opel, yang kala itu juga menyeponsori klub Italia, AC Milan.
Pertandingan Everton melawan Villareal di kualifikasi Liga Champions pada 24 Agustus 2005 pun menjadi penutup kariernya sebagai wasit sepak bola.