Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disinformasi Pernyataan Kardiolog soal Kematian akibat Vaksin Covid-19

Kompas.com - 26/01/2023, 16:06 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

Kardiolog mengatakan kemungkinan faktor penyebab kematian kardiovaskular yang berlebihan adalah vaksin covid mRNA dan peluncurannya harus ditangguhkan sambil menunggu penyelidikan.

Kita berhasil. Kita merusak siaran media arus utama.

Dikutip dari The Guardian, Jumat (13/1/2023), Malhotra dikenal sebagai kardiolog yang memiliki pandangan ekstrem dan skeptis terhadap vaksin Covid-19.

Dia merupakan ahli jantung yang bekerja di ROC Private Clinic. Malhotra merupakan sosok yang vokal menyuarakan ancaman vaksin Covid-19, daripada virusnya.

Kritik para ahli

Menanggapi siaran wawancara tersebut, sejumlah ahli menyampaikan kritik dan bantahannya.

Ketua kardiolog klinis Universitas Edinburgh, Marc Dweck pendapat Malhotra salah arah.

"Menurut saya pendapat Dr Malhotra tentang statin dan vaksin Covid salah arah dan sebenarnya berbahaya. Sebagian besar ahli jantung tidak setuju dengan pandangannya dan mereka tidak didasarkan pada sains yang kuat," ungkapnya.

Pendapat lain disampaikan oleh Ketua Asosiasi Dokter, Matt Kneale. Ia menilai perilaku Malhotra sangat berbahaya dan meminta Dewan Medis untuk mengambil tindakan.

Permintaan maaf BBC

Melihat berbagai kritik atas pernyataan kontroversial dalam wawancaranya, BBC melayangkan permintaan maaf.

BBC mengakui, selama wawancara tentang statin, Malhotra membuat klaim tidak terduga tentang kematian akibat vaksin Covid -19.

Pernyataan Malhotra tidak terduga karena awalnya pewawancara tidak menanyakan perkara vaksin.

"Kami mohon maaf karena kami tidak lebih siap saat itu untuk menantang poin dokter Malhotra selama wawancaranya," tulis BBC.

Pihaknya memaparkan fakta lebih lanjut bahwa pihak BHF mencatatkan bahwa Covid-19 merupakan faktor signifikan kematian akibat penyakit jantung koroner.

Penting diperhatikan, yang menjadi faktor adalah penyakitnya, bukan vaksinnya.

Pihak BHF sendiri mendukung vaksin Covid-19 karena manfaatnya besar, sementara efek sampingnya sangat minim.

"Konsensus ilmiah adalah bahwa manfaat vaksinasi Covid-19, termasuk pengurangan risiko penyakit parah atau kematian, jauh lebih besar daripada risiko efek samping yang sangat kecil," tulis BHF, dilansir The Guardian.

Meski ada efek samping radang otot jantung atau miokarditis untuk vaksin Moderna dan Pfizer, tetapi kasusnya jarang terjadi.

Covid-19 sendiri jauh lebih mungkin menyebabkan miokarditis daripada vaksinnya.

Orang yang divaksinasi memiliki risiko jauh lebih rendah terkena komplikasi serius yang disebabkan oleh Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

Hoaks atau Fakta
Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com