Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipuan Online Semakin Berkembang, Pelaku Memanfaatkan Emosi Korban

Kompas.com - 22/12/2022, 08:43 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penipuan daring atau online kembali terjadi di media sosial. Kali ini modusnya mengirim pesan kepada korban untuk memberitahukan soal unggahan bermasalah.

Salah satunya seperti yang diceritakan oleh warganet di Tiwtter @SeputarTetangga pada Selasa (20/12/2022).

"Trik ngechat bawa problem biar orang panik. Parah banget. Kalau yg dapet chat begini orang yg kagetan, bisa diklik sembarangan link nya," tulisnya.

Pada gambar yang dilampirkan, tampak pelaku mengirim pesan melalui WhatsApp, kemudian memberitahukan bahwa korban mengunggah sesuatu tentang produk mereka.

Dia meminta korban untuk menghapus unggahan itu sebelum dilaporkan dan akun korban diancam akan diblokir oleh Instagram.

Pelaku pun mengirimkan sebuah link dengan logo Instagram. Ketika di klik, tampilan situsnya mirip laman login Instagram.

Sama seperti ketika hendak login ke Instagram, korban diminta untuk mengisi nomor telepon, nama pengguna, atau email, serta kata sandi. Kendati demikian, situs itu bukan situs Instagram.

Tampilan lamannya sengaja dibuat mirip agar korban mengisi nama pengguna dan kata sandi, sehingga data pribadi korban dapat diketahui oleh pelaku.

Memanfaatkan emosi korban

Contoh kasus di atas merupakan penipuan online di mana pelaku memanfaatkan emosi korban agar dia panik, kemudian mengeklik tautan yang dikirim.

Pakar komunikasi digital sekaligus dosen ilmu komunikasi Universitas Indonesia, Firman Kurniawan Sujono mengatakan, modus penipuan lewat platform online ini terus berkembang.

"Dinamikanya sangat tinggi, banyak orang sudah mengantisipasinya tetapi muncul lagi pola baru. Kalau kita lihat modusnya memanfaatkan rasio orang, pikiran orang. Muncul pula yang emosional," kata Firman saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/12/2022).

Pelaku sengaja memancing korban seolah mereka terlibat masalah. Tujuannya adalah untuk membuat korban panik dan tidak berpikir panjang untuk mengeklik tautan yang diberikan.

"Merasa bersalah, merasa harus segera ditangani, kemudian tidak sempat berpikir karena memanfaatkan emosi tadi. Sehingga banyak yang terjebak," tutur Firman.

Cara menghindari

Penipuan dengan memancing emosi korban bukan hanya sekali ini terjadi. Pada awal Desember 2022 lalu, beredar scam file APK mengatasnamakan kurir ekspedisi hingga PLN.

Modus lain yang telah lama digunakan yakni berpura-pura sebagai kenalan kemudian meminjam uang, ada dalam bentuk tantangan di Instagram, hingga pembagian hadiah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina di PBB pada 2015, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina di PBB pada 2015, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Kucing Selamat dari Kebakaran di Jeddah, Tidak Terkait Serangan Israel

[KLARIFIKASI] Video Kucing Selamat dari Kebakaran di Jeddah, Tidak Terkait Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Elon Musk Mabuk karena Pengaruh Obat

[HOAKS] Video Elon Musk Mabuk karena Pengaruh Obat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk Pembangunan IKN

[HOAKS] Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk Pembangunan IKN

Hoaks atau Fakta
Waspadai Pesan SMS Phishing Mengatasnamakan Pos Indonesia

Waspadai Pesan SMS Phishing Mengatasnamakan Pos Indonesia

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks! Seniman Suriah Bikin Patung Liberty dari Reruntuhan Rumahnya

INFOGRAFIK: Hoaks! Seniman Suriah Bikin Patung Liberty dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Promosi Judi Online

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Promosi Judi Online

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Nenek Kembar Empat Berusia 90 Tahun

[HOAKS] Foto Nenek Kembar Empat Berusia 90 Tahun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Mobil Kepresidenan Parkir di Kantor Polisi Cirebon

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Mobil Kepresidenan Parkir di Kantor Polisi Cirebon

Hoaks atau Fakta
Ketika Henry Ford Menguji Coba Mobil Pertamanya pada 1896

Ketika Henry Ford Menguji Coba Mobil Pertamanya pada 1896

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Kapolri Tutup Kasus Vina Cirebon

[HOAKS] Kapolri Tutup Kasus Vina Cirebon

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MPR Sepakat Tidak Melantik Gibran sebagai Wakil Presiden

[HOAKS] MPR Sepakat Tidak Melantik Gibran sebagai Wakil Presiden

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pernikahan Sesama Jenis di Wonosobo

[HOAKS] Video Pernikahan Sesama Jenis di Wonosobo

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Henry Ford dan Mobil Pertamanya

[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Henry Ford dan Mobil Pertamanya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com