Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forest Green Rovers Jadi Klub Paling Ramah Lingkungan, Hector Bellerin Ikut Berinvestasi

Kompas.com - 24/10/2022, 19:20 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Jersei dari ampas kopi dan plastik daur ulang

Sebagai klub yang ramah lingkungan, Forest Green Rovers juga memperhatikan kaus atau jersei yang dikenakan para pemainnya. Bahan yang tidak merusak alam dipilih untuk membuat jersei.

Awalnya klub menggunakan jersei yang kainnya terbuat bahan bambu. Kain yang terbuat dari bahan bambu tersebut memiliki sifat antimikroba dan antijamur dan sangat lembut di kulit.

"Baju sepak bola modern seluruhnya terbuat dari plastik. Dan saya agak terkejut dengan itu," kata Vince.

Setelah menggunakan bahan bambu, klub pun terus melakukan inovasi dalam membuat jersei yang ramah lingkungan.

Hingga akhirnya pada 2021, jersei Forest Green Roverst dibuat dengan mencampur ampas kopi serta plastik daur ulang, dan mengubahnya menjadi benang.

“Jersei tahun ini terbuat dari ampas kopi yang merupakan bahan daur ulang sehingga lebih baik dari bahan seperti bambu,” jelas Vince.

"Ini membuat nafas pemain sedikit lebih baik daripada memaki jersei dari bambu. Jadi, kami memiliki keunggulan dalam kinerja atletik dan masalah keberlanjutan dengan peralatan ampas kopi," tutur Vince. 

Sebagai tim sepak bola di Inggris, Forest Green Rovers memiliki ambisi untuk bermain di Premier League. Karena jika mereka berlaga di kompetisi bergengsi, pengaruh mereka untuk kampanye hijau akan semakin berkembang.

Tantangan selanjutnya bagi Forest Green Rovers adalah stadion yang sesuai dengan ambisi mereka. Dale Vince, selaku pemilik klub, berharap akan menemukan cara untuk membangun stadion yang seluruhnya terbuat dari kayu.

"Kemudian kita akan memiliki stadion dengan jejak karbon terendah, di mana pun di dunia, sejak Romawi menemukan beton," harap Vince.

Saat ini tim Forest Green Rovers sendiri bermain di lapangan organik, yang rumputnya dipotong oleh robot pemotong rumput bertenaga surya.

Kemudian semua air hujan yang jatuh di tribune atau di lapangan didaur ulang untuk meminimalisasi penggunaan air utama klub.

Hector Bellerin ikut berinvestasi

Hector Bellerin telah menjadi pemegang saham terbesar kedua di Forest Green Rovers, yang diakui oleh FIFA dan PBB sebagai klub sepak bola terhijau di dunia.

Dilansir dari The Guardian mantan bek Arsenal itu, mengumpulkan dana untuk menanam hampir 60.000 pohon di hutan hujan Amazon. Ia akan bekerja sama dengan Dale Vince, dalam meningkatkan agenda lingkungan dalam sepak bola

Bellerin pertama kali mengetahui Forest Green Rovers pada tahun 2014 dalam laga persahabatan. Pada tahun 2020, Bellerin menghubungi klub tersebut untuk melihat apakah dia dapat membantu dan mendukung mereka dalam kampanye hijau.

Bellerin diperkirakan telah menginvestasikan 250.000 poundsterling untuk mengakuisisi saham sekitar 2 persen klub yang mayoritas dimiliki oleh Ecotricity, perusahaan energi hijau yang didirikan oleh Vince.

“Ketika saya mendengar lebih banyak tentang klub dan pekerjaannya, saya tahu saya ingin bertemu dengan mereka dan menjadi bagian darinya. Begitu banyak orang merasa tidak ada solusi untuk masalah dunia, tetapi Forest Green sudah melakukan banyak hal dan menunjukkan jalan kepada orang lain,” kata Bellerin.

“Saya sangat senang menjadi bagian dari keluarga Forest Green Rovers. Saya akan membantu di mana saya bisa, mendukung orang-orang yang ingin mengubah dunia menjadi lebih baik,” ujar pemain asal Spanyol itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com