KOMPAS.com - Pernyataan profesor dari Keck School of Medicine Amerika Serikat, David Agus, soal the world is flat sempat disalahartikan.
Sebuah akun di Instagram mengunggah video wawancara Agus di CBS News, pada 2016 saat menyampaikan the world is flat.
Namun konteks pernyataan pada unggahan tersebut dihilangkan.
Dikutip dari Reuters unggahan itu beredar di Instagram dalam bentuk video dan telah disukai lebih dari 1.500 kali. Namun, unggahan tersebut telah dihapus.
Baca juga: Bentuk Bumi Ternyata Tidak Bulat Sempurna, Ini Penjelasannya
Judul video itu menarasikan bahwa seorang profesor di Keck School of Medicine menyebutkan the world is flat sebanyak dua kali saat membahas penyebaran virus Zika.
Ketika itu Agus memang menyebut the world is flat namun tidak bermaksud menyatakan bentuk bumi datar.
Agus mengucapkan kalimat tersebut dalam konteks bahwa kondisi masyarakat di berbagai negara yang dilanda globalisasi sehingga berbagai virus lebih cepat menyebar.
Hal itu dia jelaskan melalui akun Twitternya, @DavidAgus, pada 2016 disertai tautan pada sebuah buku, yang bisa dilihat di sini.
Buku yang ia maksud adalah The World is Flat: A Brief History of the United States yang ditulis oleh Thomas Friedman.
Friedman menggunakan frasa "the world is flat" sebagai metafora terkait konsep pergerakan lintas negara, bukan secara harfiah mengenai bentuknya.
“Tentu saja dunia tidak datar. Saya telah menemukan gagasan sederhana untuk menggambarkan bagaimana lebih banyak orang dapat menyambungkan, memainkan, menyelesaikan, terhubung, dan berkolaborasi dengan kekuatan yang lebih setara daripada sebelumnya, benar-benar membantu orang yang mencoba memahami bersama-sama hari ini, dampak penting dari semua perubahan teknologi yang akan datang,” tulis Friedman.
Para ilmuwan bidang fisika maupun ilmu bumi telah berulang kali menjelaskan bahwa bumi berbentuk bulat.
Salah satunya, ilmuwan di Sekolah Eksplorasi Bumi dan Antariksa, Arizona State University (ASU), negara bagian Arizona, AS, yang selengkapnya bisa dibaca di sini.
Baca juga: Perdebatan Bentuk Bumi, Benarkah Bulat atau Datar?
Sejumlah bukti mereka paparkan antara lain sebagai berikut:
1. Melihat benda jauh
Bila bumi datar, cuaca cerah, dan tidak terhalang, kita akan bisa melihat benda yang sangat jauh seperti gedung atau kapal laut dengan jarak ratusan mil.
Nyatanya, kita tidak bisa melihat kapal laut yang lokasinya terlalu jauh. Ini membuktikan bahwa bumi tidak datar, melainkan bulat.
2. Bayangan saat matahari terbit
Bila bumi datar dan matahari sedang terbit, maka kita akan terkena bayangan pohon atau bangunan yang letaknya agak jauh. Selain itu, cahaya matahari akan terhalang.
Nyatanya, kita hanya terkena banyangan dari pohon atau bangunan yang letaknya sangat dekat. Hal ini membuktikan permukaan bumi tidak datar.
3. Bayangan bumi di bulan
Ketika terjadi gerhana bulan, akan muncul saat-saat yang memperlihatkan bayangan bumi di bulan, karena saat itu bumi berada antara matahari dan bulan.
Ketika itu akan tampak bayangan bumi bulat di bulan yang membuktikan bahwa bentuk bumi bulat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.