KOMPAS.com - Film Godzilla mengisahkan mengenai monster yang tercipta karena mutasi reptil prasejarah.
Reptil tersebut bermutasi akibat terpapar radiasi nuklir saat uji coba di pangkalan militer Amerika Serikat, Samudera Pasifik.
Berangkat dari kisah film tersebut lantas muncul pertanyaan, apakah Godzilla benar-benar tercipta jika ilmuwan melakukan uji coba terhadap seekor kadal yang terpapar radiasi nuklir?
Di sisi lain sejarah mencatat bahwa Bumi pernah dihuni oleh makhluk-makhluk berukuran raksasa seperti dinosaurus.
Baca juga: [HOAKS] Munculnya Godzilla dari Dalam Lautan
Paleontologis dari Natural History Museum of Los Angeles County Mike Habib mengatakan, makhluk seperti Godzilla mustahil tercipta atau eksis di dunia nyata.
Berbicara kepada Insider pada 2020, Habib membeberkan sejumlah alasan mengapa Godzilla tidak mungkin eksis di dunia nyata.
"Dia harus memiliki jantung seberat ribuan ton dan ukurannya memenuhi dadanya. Dia juga harus memiliki pembuluh darah yang dapat dilewati mobil," kata Habib.
"Dan energi yang dibutuhkan untuk memompa darah ke tubuhnya setara dengan pembangkit listrik kecil. Yah, dia memiliki tenaga nuklir, jadi mungkin saja dia memiliki energi yang dibutuhkan untuk itu," tutur dia.
Ukuran tubuh Godzilla juga membuatnya mustahil untuk bergerak karena sinyal dari otaknya akan membutuhkan waktu sangat lama untuk bisa mencapai anggota tubuhnya.
Baca juga: Sejarah Tokyo Tower, Menara yang Sempat Dihancurkan Godzilla
Sebagai seekor reptil, Godzilla juga perlu menjaga tubuhnya tetap hangat dengan berjemur di bawah sinar matahari.
Namun dalam kasus Godzilla, panas dari matahari harus melewati lapisan bermeter-meter untuk mencapai organ dalamnya.
Jadi, dia harus menghabiskan ratusan jam berjemur agar tetap hangat. Kecuali Godzilla mampu menghangatkan sendiri tubuhnya, seperti makhluk berdarah panas.
Namun menurut Habib, hal itu akan menimbulkan masalah lain.
"Tapi karena dia sangat besar, dia mungkin akan memanggang dirinya sendiri. Temperatur intinya bisa menyentuh 300 derajat," kata Habib.
Alasan terakhir, menurut Habib, adalah tulang kerangka Godzilla tidak akan mampu menahan bobot tubuhnya yang mencapai 90.000 metrik ton.