Para veteran tentara kemudian menyadari bahwa gas air mata dapat mengatasi dua masalah sekaligus, yakni untuk membubarkan para perusuh tanpa menggunakan kekerasan dan produksinya yang berkelanjutan dapat menciptakan banyak pekerjaan.
Pada tahun 1921, beberapa veteran dari Divisi Perang Kimia (CWD) mengawasi serangkaian tes dan penjualan gas air mata ke kepolisian di seluruh negeri.
Baca juga: 3 Polisi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Kapolri Ungkap Soal Perintah Penembakan Gas Air Mata
Awal Januari, Kepolisian Chicago mengumumkan rencana penggunaan gas air mata untuk mengatasi kejahatan terorganisasi. Di Long Island,New York, polisi melakukan serangkaian tes granat gas air mata.
Ketika itu, gas air mata dianggap efektif untuk mengendalikan kerusuhan massa. Dalam beberapa tahun, gas air mata telah beralih dari teknologi militer ke teknologi sipil.
Pada akhir 1923, institusi kepolisian di 600 kota telah dilengkapi gas air mata dan digunakan terhadap warga sipil. Sejak saat itu, polisi tidak memerlukan persetujuan atau bantuan dari pasukan federal untuk menggunakan gas air mata selama kekacauan domestik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.