Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu AS 2022 Dituding Curang karena Sistem Elektronik, Hoaks Jadi Dasar Tuduhan

Kompas.com - 06/10/2022, 08:08 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Dua orang politisi Partai Republik di Amerika Serikat (AS) terpilih sebagai bagian dari penyelenggara pemilu di negara bagian mereka pada September 2022.

Mereka adalah Jim Marchant dari Nevada dan Mark Finchem dari Arizona, dan menyerukan konspirasi pencurian suara Donald Trump pada Pemilu AS 2020.

Dilansir dari Reuters, dua orang tersebut sebelumnya telah menyuarakan tuduhan terjadi kecurangan terhadap Pemilu AS 2020, sehingga Donald Trump kalah dari Joe Biden.

Mereka menuduh sistem pemungutan suara yang menggunakan surat dan perangkat elektronik telah dimanfaatkan untuk melakukan kecurangan tersebut.

Dengan tuduhan tanpa bukti yang dikelompokkan hoaks oleh Reuters itu, mereka ingin mengurangi atau menghapuskan sistem pemungutan suara secara elektronik dan melalui surat.

Artikel yang menyatakan bahwa tuduhan Marchant, Finchem dan kelompoknya adalah hoaks itu, bisa dilihat di sini.

Disebutkan kecurangan dan kesalahan yang tidak disengaja memang terjadi, namun secara terpisah dan jumlahnya sedikit, tidak masif dan sistematis.

Kecurangan pemilu elektronik AS?

Dilansir dari situs resmi Universitas Stanford, AS, pemungutan suara menggunakan mesin elektronik di AS dimulai pada periode 1990-an.

Kemudian, sebuah survei pada 2004 menunjukkan bahwa di 675 kabupaten di AS, 30 persen orang dalam daftar pemilih mengaku telah menggunakan alat pemungutan suara elektronik.

Akan tetapi, dalam Pemilihan Kongres Florida pada  November 2006, diketahui beragam masalah, kontroversi, serta berbagai kegagalan.

Pemilu saat itu berlangsung normal, kecuali di sebuah wilayah bernama Distrik 13, Kabupaten Saratosa. Lebih dari 18.000 surat suara yang dimasukkan ke mesin penghitungan suara tidak mengubah angka hasil suara.

Pemilik suara yang tidak terhitung mesin itu kemudian diperbolehkan memilih ulang. Namun evaluasi dan pro-kontra terkait pemanfaatan mesin dalam pemilu terus berkembang di AS.

Bagaimana Pemilu AS pada 2022?

Dilansir dari The Guardian, pegawai lembaga penyelenggara pemilu di Nevada bernama Sandra Merlino mengaku merasa muak dengan tuduhan Marchant dan kelompoknya.

Dia melihat sendiri bagaimana Marchant yang juga seorang pengusaha Las Vegas, menuntut pemilu dikembalikan menggunakan kertas suara dan dihitung secara manual dengan tangan.

Menurut Malino tuduhan itu palsu, di mana perangkat elektronik pemungutan dan penghitungan suara di sana tidak terhubung ke internet, telah disusun dengan mekanisme agar aman dan jujur, serta tidak ada bukti bahwa cara itu tidak aman.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com