Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Pengiriman Anak Melalui Pos di Amerika Serikat

Kompas.com - 30/09/2022, 15:56 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Narasi di media sosial menyebut bahwa Amerika Serikat (AS) pernah melegalkan pengiriman anak melalui pos.

Disebutkan, orangtua yang sudah bercerai memakai jasa ini untuk mengirim anak ke kakek neneknya.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari narasi tersebut.

Memang pernah ada praktik mengirim anak lewat pos di AS, tetapi itu tidak dilegalkan.

Narasi yang beredar

Informasi mengenai AS melegalkan pengiriman anak melalui pos, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

"Taukah kamu? Pada tahun 1913 pengiriman anak melalui kantor pos dilegalkan di Amerika Serikat," tulis salah satu teks pada foto yang beredar.

"Pada tahun 1913, pos Amerika Serikat meluncurkan yang namanya Baby Mail alias kirim bayi melalui pos. Jasa ini banyak dipakai oleh orang tua yang sudah bercerai atau untuk kirim bayi kepada kakek nenek yang kangen cucunya, tak ada kasus bayi hilang dan tersesat, namun pada 1915, layanan ini resmi dihentikan," tulis teks lainnnya.

Setiap unggahan menyertakan sebuah foto di mana seorang pengantar surat membawa bayi dalam tas.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi keliru di sebuah akun Facebook, Kamis (9/6/2022), mengenai AS yang melegalkan pengiriman anak melalui pos.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi keliru di sebuah akun Facebook, Kamis (9/6/2022), mengenai AS yang melegalkan pengiriman anak melalui pos.
Penelusuran Kompas.com

Foto yang beredar di media sosial itu, memang menunjukkan seorang pengantar surat membawa bayi dalam tasnya.

Foto tersebut ditemukan di situs berbagi gambar Flickr yang diunggah oleh Smithsonian Institution.

Foto yang disimpan di Museum Pos Nasional itu hanya sekedar pose lucu, ketika seorang bayi laki-laki dimasukkan ke dalam tas pengantar pos.

Kurator dan sejarawan Nancy Pope pernah menulis mengenai pengiriman bayi melalui pos di laman edukasi Smitshsonian.

Pernah ada anak yang dikirim orangtuanya melalui pos pada Januari 1913, kepada nenknya. Untuk menitipkan anaknya di kereta pengiriman, orangtuanya membayar stampel dan asuransi.

Hal serupa juga terjadi pada 27 Januari 1913 di Pennysylvania.

Kemudian, pada 19 Februari 1914, seorang anak berusia 6 tahun bernama May Pierstorff dikirim dari Idaho oleh orangtuanya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com