Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebangkitan Industri Film Indonesia, Market Share Lewati Film Asing

Kompas.com - 23/09/2022, 20:18 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Industri perfilman Indonesia menunjukkan geliat kebangkitan usai sempat terpuruk akibat dihantam pandemi Covid-19.

Dilansir dari Antara, data yang dihimpun filmindonesia.or.id hingga September 2022 menunjukkan sederet film Indonesia yang berhasil meraih jutaan penonton, antara lain:

  • KKN di Desa Penari (9.233.847 penonton)
  • Pengabdi Setan 2 (6.390.970 penonton)
  • Miracle In Cell No. 7 (3.543.856 penonton dan masih tayang)
  • Ngeri-ngeri Sedap (2.886.122 penonton)
  • Ivanna (2.793.775 penonton)

Perolehan angka penonton tersebut tak hanya dari bioskop, tapi juga dihitung dari film-film yang tayang di platform streaming atau layanan Over The Top (OTT).

Selain mencatatkan jumlah penonton fantastis, market share atau pangsa pasar penonton film Indonesia juga mencapai 61 persen, mengungguli film luar negeri dengan perolehan 39 persen.

Pencapaian bersejarah

Ketua Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI) Chand Parwez mengatakan, capaian ini merupakan sejarah pertama dalam dunia film Indonesia. Menurut dia, perolehan market share tersebut sangat membanggakan.

"Saya berharap bisa bertahan sampai akhir tahun. Saya juga senang karena APFI juga mempunyai kontribusi dalam perolehan tersebut," kata Chand Parwez melalui keterangan resmi, Jumat (23/9/2022).

Hal senada juga disampaikan Produser Falcon Pictures, Frederica. Dia mengaku bangga karena pencinta film Tanah Air mulai menggandrungi karya sineas lokal.

"Apalagi film Miracle In Cell No 7 yang saat ini masih tayang di bioskop menjadi salah satu film yang memperoleh penonton di atas 3 juta. Kabar ini, menjadi penyemangat buat kami untuk dapat berkarya lebih baik lagi," ujarnya.

Kondisi perfilman Indonesia

Dilansir dari Antara, Badan Perfilman Indonesia (BPI) telah membeberkan kondisi perfilman Tanah Air saat ini dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi X DPR RI yang diselenggarakan pada pada 15 September 2022.

Dalam rapat tersebut, Ketua Umum BPI Gunawan Paggaru mengatakan bahwa kemajuan perfilman nasional butuh kerja sama dari seluruh stakeholder terkait.

"Kita harus punya tujuan yang sama, dan integrasi serta kerja sama dengan seluruh stakeholder untuk memajukan dan membangun perfilman nasional," kata Gunawan.

Menurut Gunawan, BPI telah menyusun langkah-langkah untuk memajukan perfilman nasional, mulai dari membuat rencana induk perfilman Indonesia, melakukan revitalisasi ekosistem perfilman, dan membangun database perfilman.

BPI juga berupaya menggelar lebih banyak kegiatan perfilman, seperti forum, kompetisi, festival, dan pasar film. Tak lupa, BPI juga berusaha membangun jaringan produksi film yang terintegrasi dengan distribusi dan eksibisi.

Dalam paparannya ke Komisi X, BPI menyampaikan sejumlah data per Maret 2022 yang menunjukkan kondisi perfilman Indonesia, antara lain:

1. Jumlah penonton

  • 2018: 51,2 juta 
  • 2019: 51,2 juta
  • 2020: 19 juta
  • 2021: 4,5 juta
  • 2022: 24 juta

 2. Jumlah produksi film

  • 2018: 132 film
  • 2019: 129 film
  • 2020: 289 film
  • 2021: 36 film
  • 2022: 47 film

3. Jumlah bioskop dan layar

  • 2015-2016: 1.330 bioskop | 313 layar
  • 2017-2018: 1.824 bioskop | 430 layar
  • 2019-2022: 2.145 bioskop | 517 layar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com