Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerangka Manusia dari Kalimantan Menjadi Bukti Amputasi Tertua

Kompas.com - 08/09/2022, 12:24 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerangka manusia berusia 31.000 tahun yang ditemukan di sebuah gua di Kalimantan Timur mengungkap bukti amputasi tertua yang pernah dilakukan.

Dilansir dari AP News, Rabu (7/9/2022) penemuan itu menunjukkan bahwa manusia telah membuat kemajuan di bidang medis jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Penemuan tersebut telah dipublikasikan di jurnal Nature.

Bukti amputasi prasejarah

Tim Maloney, arkeolog Griffith University Australia dan peneliti utama studi tersebut mengatakan, para peneliti sedang menjelajahi sebuah gua di Kalimantan Timur ketika mereka menemukan kuburan berisi kerangka berusia 31.000 tahun.

Meski sebagian besar kerangkanya utuh, ia kehilangan kaki kirinya dan bagian bawah kaki kirinya.

Setelah memeriksa dengan seksama, para peneliti menyimpulkan bahwa tulang kaki tidak hilang dari kuburan, atau hilang akibat kecelakaan.

Maloney mengatakan, tulang kaki yang tersisa menunjukkan adanya bekas potongan yang rapi dan berangsur sembuh.

Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti jika kaki itu digigit hewan buas seperti buaya, dan juga tidak ada tanda-tanda patah tulang karena kecelakaan.

Peneliti menyimpulkan bahwa amputasi itu dilakukan ketika pemilik kerangka masih anak-anak. Ia kemudian bertahan hidup hingga enam sampai sembilan tahun setelah amputasi, sebelum akhirnya meninggal dunia saat remaja.

Kecanggihan ilmu medis prasejarah

Para peneliti mengatakan, bukti ini menunjukkan bahwa manusia prasejarah memiliki pengetahuan medis yang memadai untuk melakukan operasi tanpa efek samping fatal.

Masih belum jelas alat apa yang digunakan untuk mengamputasi anggota badan, atau bagaimana infeksi pascaoperasi dicegah.

Namun para peneliti berspekulasi bahwa alat dari batu tajam digunakan untuk amputasi dan beberapa tumbuhan di daerah itu memiliki sifat pengobatan.

Komunitas atau suku anak itu juga harus merawatnya selama bertahun-tahun sesudahnya, karena bertahan di medan yang berat sebagai orang yang diamputasi tidak akan mudah.

"[Operasi prasejarah ini] menulis ulang sejarah pengetahuan dan perkembangan medis manusia," kata Maloney.

Manusia saling menjaga sejak lama

Sebelum penemuan ini, contoh amputasi paling awal ditemukan pada seorang petani Perancis dari 7.000 tahun yang lalu, yang sebagian lengannya telah dipotong.

Para ilmuwan menduga bahwa praktik medis berkembang sekitar 10.000 tahun yang lalu, ketika manusia mulai beralih dan menerapkan corak hidup pertanian.

Menurut Alecia Schrenk, antropolog University of Nevada, Las Vegas yang tidak terlibat dalam penelitian ini, penemuan terbaru ini menambah bukti bahwa manusia telah saling menjaga kesehatan satu sama lain jauh lebih awal dalam sejarah.

"Sudah lama diasumsikan perawatan kesehatan adalah penemuan baru. Penelitian seperti ini menunjukkan bahwa masyarakat prasejarah saling menjaga satu sama lain," kata Schrenk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com