KOMPAS.com - Maraknya peredaran hoaks dan disinformasi di media sosial atau aplikasi pesan menjadi masalah tersendiri di Indonesia saat ini.
Sebab, hoaks tidak hanya menyebabkan kita kehilangan informasi yang benar, tetapi juga bisa berdampak terhadap munculnya ketidakstabilan sosial hingga keterbelahan di masyarakat.
Sejumlah media menjalankan debunking atau melakukan bantahan atas hoaks dan disinformasi dengan cara pengecekan fakta.
Namun, ada juga cara yang efektif mencegah paparan hoaks, misinformasi, dan disinformasi, yaitu dengan cara prebunking.
Apa itu prebunking?
Berbeda dengan debunking sebagai suatu cara melawan disinformasi setelah kabar keliru itu beredar, maka prebunking merupakan upaya mencegah sebelum disinformasi atau hoaks itu muncul.
Misalnya, kita bisa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai cara mengenali hoaks atau bagaimana pola kebohongan itu beredar.
Para peneliti pun membuktikan bahwa prebunking sukses dalam mencegah meluasnya misinformasi dan disinformasi.
Seperti apa? Simak keterangannya dalam infografik berikut ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.