Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Gunung Vesuvius yang Hancurkan Pompeii dan Herculaneum...

Kompas.com - 24/08/2022, 16:12 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada mulanya Gunung Vesuvius merupakan anugerah dan berkah bagi warga Pompeii dan Herculaneum, kota kuno yang saat ini wilayahnya ada di Italia.

Dilansir dari History.com, Pompeii dan Herculaneum berada di dekat kaki Gunung Vesuvius di Teluk Napoli, yang saat itu menjadi wilayah Kekaisaran Romawi Kuno.

Wilayah itu makmur dengan tanah hitam yang subur, serta menjadi destinasi wisata bagi orang-orang kaya dan pejabat Kekaisaran Romawi Kuno. Itu belum termasuk komunitas resor yang lebih kecil, seperti Stabiae yang lebih tenang.

Pompeii memiliki sekitar 20.000 warga yang bekerja sebagai petani, pedagang, dan pegawai industri. Anggur dan buah-buahan lain merupakan komoditas yang banyak ditemukan.

Adapun Herculaneum namanya diambil dari pahlawan mitologi Hercules. Ini adalah kota yang dihuni sekitar 5.000 penduduk dan menjadi tujuan berlibur musim panas bagi keluarga kaya Romawi Kuno.

Baca juga: Ahli Urutkan Genom Korban Letusan Gunung Vesuvius yang Kubur Pompeii

Vila mewah, pemandian yang megah, tempat judi, dan rumah bordil, nantinya akan ditemukan dari bekas-bekas Kota Herculaneum.

Namun, generasi pada masa Romawi Kuno itu kemudian binasa akibat letusan besar gunung tersebut pada tahun 79 Masehi.

Ketika Vesuvius meletus

Dari bekas-bekas bangunan dan artefak, para ahli menilai betapa makmur kehidupan masyarakat di sana waktu itu. Bersenang-senang adalah hal yang mudah mereka dapatkan.

Tapi semua itu berbalik menjadi kehancuran saat siang hari pada 24 Agustus 79, Gunung Vesuvius meletus dan melontarkan batu apung serta abu vulkanik ke atas. Letusan itu bahkan membentuk jamur.

Lontaran material itu mencapai 2,5 kilometer. Menyusul kemudian, selama 12 jam, Pompeii dihujani abu vulkanik dan batu-batu apung dengan panjang hingga 7 cm.

Baca juga: Dahsyatnya Letusan Gunung Vesuvius Setara Bom Atom Hiroshima, Ini Kata Arkeolog

Belasan ribu orang melarikan diri menjauhi gunung. Sementara, 2.000 orang lainnya tetap tinggal sambil bersembunyi di ruang bawah tanah atau bangunan batu, berharap bahaya cepat berhenti.

Mereka memang selamat dari letusan batu, namun awan gas beracun yang datang keesokan pagi mencekik mereka hingga tewas dan terkubur reruntuhan, bebatuan, dan abu yang mengikutinya.

Sementara di Herculaneum, awalnya diselamatkan angin barat dari hujan batu dan abu. Namun abu panas dan gas gunung bergerak ke barat dan menyelimuti kota.

Abu panas membakar apa pun dan gas membuat manusia di sana tercekik hingga tewas. Tak berhenti di sana, banjir material vulkanik datang mengubur kota.

Catatan salah satu saksi mata, Pliny the Younger, menjadi referensi yang banyak mengungkapkan kejadian itu.

Ia menuliskan kesaksiannya atas kejadian tersebut, dan mengirimkannya pada sejarawan Tacitus.

Pamannya, Pliny the Elder adalah komandan armada Romawi Kuno di Teluk Napoli. Pliny the Elder berupaya menenangkan masyarakat yang ketakutan dengan memeriksa langsung kondisi di lokasi terdampak letusan Gunung Vesuvius.

Ia berangkat naik kapal, setelah beberapa saat menjejakkan kaki di darat hendak memeriksa kondisi, Pliny the Elder meninggal keracunan gas berbahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi 'Online'

[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com