Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Benarkah 12 Juta Orang Meninggal karena Vaksin Covid-19?

Kompas.com - 19/08/2022, 19:31 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian besar negara-negara di dunia sudah mendistribusikan vaksin Covid-19 bagi warganya. Namun, klaim keliru soal vaksin masih terus beredar.

Melalui sebuah artikel di Substack, Selasa (16/8/2022), tersiar klaim bahwa vaksin Covid-19 telah membunuh jutaan orang di dunia.

"Apakah Anda tahu berapa banyak orang yang telah dibunuh di seluruh dunia oleh pemerintah mereka dari tembakan COVID?" tulis judul artikel tersebut dalam terjemahan bahasa Indonesia.

Isi narasinya dalam terjemahan bahasa Indonesia berbuyi:

Ini sekitar 12 juta. Itu adalah 40X jumlah orang Amerika yang terbunuh dalam Perang Dunia II. Ini lebih dari dua kali lipat jumlah yang terbunuh oleh COVID.

Margaret Anna Alice bertanya apakah ada yang bisa memperkirakan jumlah kematian global dari suntikan COVID.

Menurut pendapat saya, perkiraan yang masuk akal adalah membagi jumlah dosis dengan 1.000.

Jika Anda melakukan itu untuk dosis 600 juta yang dikirim di AS, Anda mendapatkan 600.000 kematian yang tepat di rata-rata.

Apakah data yang ditunjukkan itu valid? Lalu, benarkah vaksin Covid-19 mengakibatkan kematian? Simak faktanya.

Jawaban CDC

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) membantah mengenai klaim tersebut.

Dilansir dari Lead Stories, Kamis (18/8/2022), Tim Keamanan Imunisasi menyatakan bahwa klaim mengenai 12 juta orang meninggal karena vaksin, tidak didukung oleh data kesehatan masyarakat global atau data lainnya.

Terdapat beberapa kesalahpahaman dalam narasi dari artikel yang beredar.

Pertama, mengenai asumsi bahwa Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) menangkap kurang dari 1 persen dari efek samping yang dilaporkan, menunjukkan bahwa kejadian sebenarnya dari efek samping yang dilaporkan lebih dari 100 kali jumlah laporan di VAERS.

Namun, sejumlah penelitian, (misalnya, Verstraeten, Miller, dan sebagainya) telah menunjukkan bahwa untuk efek samping yang serius, VAERS menangkap proporsi efek samping yang jauh lebih besar.

"Hingga 76 persen untuk beberapa efek samping seperti intususepsi dan Guillain-Barre Sindrom," ujar CDC.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com