Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2022, 18:18 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Video wawancara seorang anak perempuan dengan astronot Apollo 11, Buzz Aldrin menampilkan pernyataan bahwa seolah-olah dia tidak pernah ke Bulan.

Pernyataan itu dikemas dalam terjemahan teks yang disematkan pada video.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut keliru.

Video wawancara Buzz dipotong dan menampilkan konteks yang tidak lengkap. Terjemahan yang disematkan pun memuat informasi yang salah.

Narasi yang beredar

Video Buzz Aldrin yang mengaku tidak pernah ke Bulan, disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

"Coba difahami kalimat bapak astronot itu. Kamu akan merasa menjadi orang terbodoh selama hidupmu," tulis salah satu akun.

Berikut terjemahan percakapan yang ditampilkan teks pada video:

Anak perempuan: mengapa tidak ada seorang pun yang pernah lagi ke bulan dalam waktu yang lama?

Buzz: (nyengir) Itu bukan pertanyaan untuk seumuran 8 tahun. Itu adalah pertanyaan saya. Saya ingin tahu, tapi saya rasa saya tahu. Karena kita tidak pergi kesana dan begitulah yang terjadi. Dan jika itu tidak terjadi, saya senang mengetahuinya mengapa itu tidak terjadi.

Tangkapan layar video dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 14 Juli 2022, soal pernyataan Buzz Aldrin yang mengaku tidak pernah ke Bulan.akun Facebook Tangkapan layar video dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 14 Juli 2022, soal pernyataan Buzz Aldrin yang mengaku tidak pernah ke Bulan.
Penelusuran Kompas.com

Anak perempuan dalam video tersebut bernama Zoey. Dia mewawancarai Buzz Aldrin ketika Festival Buku Nasional di Washington, DC, Amerika Serikat (AS) pada 5 September 2015.

Video wawancara lengkapnya diunggah di kanal YouTube The Roarbots, 16 September 2015.

Zoey tidak bertanya mengapa seseorang tidak ke bulan lagi Bulan dalam waktu yang lama. Ada penggunaan kalimat bentuk lampau dalam pertanyaan Zoey. Dalam bahasa Inggris ada perbedaan kalimat antara bentuk lampau dan masa kini.

Diketahui Buzz adalah salah satu astronot yang pertama kali mendarat di Bulan. Zoey pun bertanya mengapa di masa sebelumnya tidak pernah ada yang ke sana.

Buzz pun menjawab dengan bentuk kalimat lampau bahwa memang tidak ada yang pernah ke Bulan sebelumnya. Salah satu alasannya karena masalah dana.

Berikut transkrip jawaban lengkap Buzz dalam terjemahan bahasa Indonesia:

Zoey: Mengapa tidak ada yang pergi ke bulan dalam waktu yang lama? (bentuk kalimat lampau)

Buzz: Itu bukan pertanyaan anak berusia 8 tahun. Itu pertanyaan saya. Saya ingin tahu. Tapi saya rasa saya tahu. Karena kita tidak pergi ke sana.

Begitulah yang terjadi. Dan jika itu tidak terjadi, senang mengetahui mengapa itu tidak terjadi, jadi di masa depan jika kita ingin terus melakukan sesuatu, kita perlu tahu mengapa sesuatu berhenti di masa lalu jika kita ingin mempertahankannya.

Uang. Itu hal yang bagus. Jika Anda ingin membeli barang baru, roket baru, daripada terus melakukan hal yang sama berulang-ulang, maka itu akan menghabiskan lebih banyak uang. Dan hal-hal lain membutuhkan lebih banyak uang juga.

Jadi setelah mencapai apa yang presiden ingin kita lakukan dan kemudian apa yang ribuan, jutaan orang di Amerika, dan jutaan orang di seluruh dunia, Anda tahu ketika kami melakukan tur keliling dunia setelah kami kembali (dari Bulan) yang paling menarik pengamatan adalah tanda-tanda yang mengatakan: "Kita melakukannya".

Bukan hanya kami. Tapi kita, dunia. Mereka merasa menjadi bagian dari apa yang kami lakukan. Dan itu membuat kami merasa sangat baik.

Dari jawaban Buzz itu menjelaskan mengapa tidak ada yang pernah sampai ke Bulan sebelum dia dan kru Apollo 11.

Dia pun menambahkan penjelasan bahwa ketika mereka berhasil mendarat di Bulan, warga dunia merasa menjadi bagian dari keberhasilan tersebut.

Video wawancara tersebut telah dipahami secara keliru karena tidak menampilkan jawaban utuh dan terjemahan yang salah.

Narasi dengan potongan video serupa juga digunakan sekelompok orang di media sosial untuk menegasi pendaratan di Bulan, setidaknya sejak 2018.

Dilansir dari Snopes, 27 Juli 2018, keberadaan Buzz dalam festival buku itu untuk mempromosikan bukunya Welcome to Mars: Making a Home on the Red Planet.

Penting dicatat bahwa Apollo 11 bukanlah misi terakhir pendaratan di Bulan. Jika dihitung termasuk misi Apollo 11, ada total 12 orang yang telah menginjakkan kaki di Bulan.

Misi Apollo berlajut dari 11 hingga 17, dan setiap misi menurunkan dua astronot ke Bulan. Daftar lengkap nama-nama astronot yang pernah menginjakkan kaki di Bulan dapat dilihat di sini.

Kesimpulan

Video Buzz Aldrin yang mengaku tidak pernah ke Bulan merupakan narasi yang salah. Video itu dipotong sehingga menampilkan konteks keliru dengan terjemahan yang salah.

Anak perempuan dalam video bertanya mengapa di masa sebelumnya tidak pernah ada yang sampai ke Bulan.

Buzz menjawab dengan bentuk kalimat lampau bahwa memang tidak ada yang pernah ke Bulan sebelumnya. Salah satu alasannya karena masalah dana. Namun setelah dia dan timnya berhasil mendarat di Bulan, itu menjadi keberhasilan warga dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

Hoaks atau Fakta
Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com