Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Foto seorang anak laki-laki Jepang yang menggendong jenazah adiknya beredar di media sosial.
Foto itu disertai narasi percakapan seorang tentara yang meminta anak itu membuang mayat adiknya agar si anak tidak lelah.
Narasi dikemas mengharukan yang menyuratkan bahwa bagi si anak, menggendong saudaranya tidaklah berat.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari narasi tersebut.
Benar bahwa foto itu menunjukkan anak laki-laki Jepang sedang menggendong mayat adiknya, tetapi tidak ada tentara yang menyuruh dia membuangnya.
Foto anak laki-laki Jepang yang menggendong mayat adiknya disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasinya:
Dia Saudaraku, Dia Tidak Berat.
Dahulu saat terjadi peperangan panjang di Jepang, seorang anak menggendong adiknya yang telah meninggal untuk dimakamkan. Seorang Tentara yang melihatnya berkata : "Buang saja !! Agar kamu tidak lelah." Si anak kecil menjawab : "Dia adikku, dia saudaraku. Dia tidak berat." Si Tentara paham, lalu pecahlah tangisan pilu. Sejak saat itu, foto ini menjadi simbol persatuan di Jepang !!
Alangkah indahnya bila dapat menjadi motto hidup kita semua :
Dia tidak berat, dia saudaraku.
Jika dia jatuh, aku angkat.
Jika dia lelah, aku tolong.
Jika dia lemah, aku kuatkan.
Jika dia salah, aku maafkan.
Jika semua meninggalkannya, akan aku bawa dia dipundakku. Sungguh dia tidak berat, karena dia saudaraku !!
Berdasarkan hasil penelusuran gambar melalui TinEye, foto itu merupakan foto karya fotografer militer Amerika Serikat (AS) Joe O'Donnell.
Salah seorang blogger pada 3 Agustus 2007 menulis bahwa dirinya mengunjungi pameran foto bertajuk "Ground Zero" yang memperlihatkan 30 foto sejarah bom atom Hiroshima dan Nagasaki.