KOMPAS.com - Penelusuran fakta dari berbagai informasi keliru di media sosial terus dilakukan. Pekan ini ada beragam sebaran hoaks dari topik kesehatan, bantuan pemerintah, tips kehidupan sehari-hari, hingga politik.
Berikut ringkasan penelusuran fakta sejumlah informasi keliru yang beredar di media sosial sepanjang pekan ini:
Tautan phishing beredar di media sosial dan aplikasi perpesanan. Modusnya menawarkan bantuan Rp 150 juta untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Disebutkan, bantuan diberikan dalam rangka meringankan beban ekonomi yang ditimbulkan pandemi Covid-19.
Penerima pesan diminta untuk mengeklik tautan menuju sebuah kontak WhatsApp yang harus dihubungi para TKI untuk melakukan pencairan bantuan Rp 150 juta.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menegaskan bahwa bantuan dana sebesar Rp 150 juta kepada TKI adalah hoaks.
"Ini sudah jelas hoaks," kata Syahril dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/8/2022).
Tersiar narasi bahwa Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat sengaja menyebarkan cacar monyet ke Asia melalui burung.
Narasi yang beredar mengimbau agar tidak menangkap burung yang tidak bisa terbang, tidak bisa berjalan, atau berada di tanah. Burung itu dicurigai membawa cacar monyet.
Faktanya, sejauh ini tidak ditemukan infeksi virus monkeypox atau virus orthopox lainnya pada burung.
Betul bahwa cacar monyet ditularkan dari manusia ke hewan. Namun burung bukan sebagai penyebarnya.
Virus monkeypox atau cacar monyet kebanyakan menginfeksi mamalia seperti kera, monyet, tupai, celurut, chinchilla, trenggiling, landak, anjing, dan manusia.
Adapun cacar monyet ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh, lesi pada kulit atau pada permukaan mukosa internal, seperti di mulut atau tenggorokan, droplet pernapasan, dan benda-benda yang terkontaminasi.
Penelusuran fakta selengkapnya lihat di sini.
Peningkatan suhu di lingkungan baterai akan membuat elektron terstimulasi, sehingga seolah-olah baterai terisi ulang dan berfungsi kembali dalam waktu singkat. Kendati demikian, memanaskan baterai di magic com merupakan tindakan berbahaya.
Di media sosial, beredar tips membuat baterai lebih awet dengan cara memasukkannya ke magic com selama 20-30 menit.
Dosen Teknik Elektro Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Profesor Muhammad Nizam tidak menyarankan masyarakat melakukan trik ini.
Baterai yang dipanaskan akan menimbulkan kerusakan fisik, mulai baterai mati total, kebocoran hingga kontaminasi, dan ledakan.
Metode meningkatkan suhu baterai dapat dilakukan dengan menjemurnya di matahari sebentar. Ini untuk menyesuaikan kembali suhu operasional. Namun, efeknya hanya berlangsung sementara.
Nizam menjelaskan, baterai akan bisa beroperasi dengan baik saat berada pada suhu operasional atau pada kelembapan ruangan tertentu.
“Jika baterai disimpan di ruangan yang bersuhu ekstrim, baik terlalu dingin atau terlalu panas akan membuat baterai tidak bisa berfungsi dengan baik,” ujarnya.
Baca penelusuran fakta lebih lanjut di sini.
Sebuah imbauan melalui video beredar di medai sosial. Imbauan itu berisi ajakan untuk tidak mengonsumsi nata de coco karena mengandung plastik dan tidak bisa dicerna oleh sistem pencernaan dalam tubuh.
Klaim keliru ini telah beredar sejak 2019. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan klarifikasi dan menjelaskan secara ilmiah bahwa nata de coco secara umum masih aman untuk dikonsumi.
Nata de coco terbentuk dari jutaan benang serat tipis atau selulosa yang sering juga disebut sebagai dietary fiber atau serat pangan.
Benang-benang serat yang menyerupai lembaran tipis yang tertinggal ketika cairan nata de coco keluar merupakan serat pangan. Serat tipis atau selulosa yang sering juga disebut sebagai dietary fiber.
"Potongan nata de coco yang semula lembut kenyal bisa digigit putus, akan menjadi sangat liat, dan sangat sulit untuk disobek jika cairannya berkurang karena yang tertinggal adalah kumpulan benang-benang serat tipis," jelas BPOM.
Simak fakta lebih lengkap di sini.
Sebuah video memeprlihatkan anggota TNI tengah menembakkan roket di sebuah lapangan terbuka. Namun, video itu dikaitkan dengan rudal yang menghantam kota-kota di Malaysia serta menewaskan puluhan orang pada 26 Juli 2022 pagi.
Setelah ditelusuri tidak ada bukti atas klaim serangan roket dan rudal TNI ke Malaysia.
Video yang beredar merupakan uji coba alusista baru TNI AL yang berasal Ceko berupa roket Vampire kaliber 122 mm di Situbondo, Jawa Timur.
Sementara, cuplikan berikutnya merupakan latihan menembak senjata berat yang digelar oleh Pusat Kesenjataan Arhanud Kodiklatad di Lumajang, Jawa Timur.
Latihan ini tidak ada kaitannya dengan serangan Indonesia kepada Malaysia. Hingga kini, tidak ada perintah atau putusan terkait perang melawan negeri jiran tersebut.
Cek faktanya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.