Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Menggosokkan Hidrogen Peroksida pada Kulit Sembuhkan Kanker

Kompas.com - 29/07/2022, 12:51 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar unggahan di media sosial dengan narasi yang menyebutkan bahwa menggosokkan hidrogen peroksida bisa mengobati kanker.

Dalam narasi yang beredar disebutkan, menggosokkan hidrogen peroksida satu atau dua kali sehari pada permukaan kulit dapat membunuh sel kanker.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar dan ada yang perlu diluruskan.

Tidak ada bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa menggosokkan hidrogen peroksida pada kulit dapat menjadi obat yang menyembuhkan kanker.

Narasi yang beredar

Narasi yang menyebutkan bahwa mengggosokan hidrogen peroksida dapat mengobati kanker dibagikan oleh akun Facebook ini.

Dalam unggahannya itu ia membagikan sebuah video yang menampilkan seorang yang tengah menjelaskan bahwa hidrogen peroksida dapat mengobati kanker.

Dalam unggahannya itu akun tersebut menuliskan :

Hidrogen peroksida dapat mengobati kanker. Cukup dengan menggosokkan 1 atau 2 kali sehari pada permukaan kulit.

Dulu ingat ini hanya untuk membunuh belatung saat mencuci luka kaki diabetes.
Ternyata ada banyak ilmu bermanfaat yang di sembunyikan.

 

Hoaks menggosokkan hidrogen peroksida pada kulit dapat obati kankerTangkap layar Facebook.com Hoaks menggosokkan hidrogen peroksida pada kulit dapat obati kanker

Penelusuran Kompas.com

Klaim yang menyatakan bahwa menggosokkan hidrogen peroksida dapat mengobati kanker tidak benar.

Dilansir dari Fullfact.org, Kepala Perawat Bidang Informasi di Cancer Research UK, Martin Ledwick mengatakan, hidrogen peroksida tidak bermanfaat untuk mengobati kanker.

Menggosokkan hidrogen peroksida pada kulit justru berisiko menyebabkan kulit melepuh.

“Hidrogen peroksida dapat digunakan sebagai disinfektan dan dalam larutan yang sangat lemah untuk beberapa penyakit ringan. Tapi itu tidak ada gunanya dalam mengobati kanker,” kata dia.

"Bergantung pada kekuatan hidrogen peroksida, menggosokkan larutan pada kulit Anda dapat menyebabkan rasa terbakar dan melepuh. Itu pasti harus dijauhkan dari mata dan tidak tertelan," ucap Martin Ledwick.

Hidrogen peroksida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari memutihkan gigi hingga membersihkan luka kecil dan goresan. Larutan hidrogen peroksida efektif membunuh kuman dan virus.

Hidrogen peroksida tidak dapat diserap ke dalam tubuh atau aliran darah untuk membunuh sel kanker saat dioleskan pada kulit.

“Konsentrasi hidrogen peroksida yang lebih tinggi yang digosokan pada permukaan kulit dapat menyebabkan kerusakan kulit, tetapi tidak mungkin diserap ke dalam aliran darah dengan cara yang berarti," kata Dr Kathleen Suozzi, ahli bedah kulit di Universitas Yale, Amerika Serikat.

Menurut dia, tidak ada uji klinis yang menunjukkan efektivitas hidrogen peroksida dalam mengobati kanker kulit.

Kesimpulan

Narasi yang menyebutkan bahwa menggosokkan hidrogen peroksida dapat mengobati kanker tidak benar atau hoaks.

Tidak ada bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa menggosokkan hidrogen peroksida pada kulit dapat menjadi obat yang menyembuhkan kanker.

Hidrogen peroksida tidak dapat diserap ke dalam tubuh atau aliran darah untuk membunuh sel kanker saat dioleskan pada kulit. Menggosoklan hidrogen peroksida pada kulit justru bisa berisiko menyebabkan kulit melepuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com