Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Kumpulan foto di media sosial diklaim sebagai fenomena fulguritas yang terbentuk dari pasir pantai yang tersambar petir.
Disebutkan, bentuk pasir itu terbentuk ketika suhu mencapai setidaknya 1.600-2.000 derajat Celcius.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kumpulan foto itu bukanlah foto dari fenomena fulguritas.
Bentuk pasir dalam foto-foto itu merupakan hasil karya dari seseorang.
Kumpulan foto yang diklaim sebagai fenomena fulguritas yang terbentuk dari pasir pantai yang tersambar petir, disebarkan oleh akun Facebook ini pada Senin (25/72022).
Foto-foto itu menunjukkan tumpukan pasir di pinggir pantai, dari yang tinggi hingga melengkung menyerupai jembatan.
Berikut narasinya:
Penasaran tentang ini terjawab sudah...
Inilah yang disebut fenomena Fulguritas atau fosil kilat, patung kaca yang terbentuk oleh pasir pantai yang tersambar oleh petir.
Fulgurit akan terbentuk jika suhu mencapai setidaknya 1600°C sampai 2000°C
Foto-foto yang beredar di media sosial itu bukanlah foto dari fenomena fulguritas, melainkan karya yang dibuat oleh Matthew Kaliner atau yang dikenal secara online sebagai "Sand Castle Matt".
Dia mengunggah foto-foto karyanya di situs berbagi foto Flickr sejak 2007.
Dilansir dari This is Colossal, 6 Mei 2014, karya Matt bukan menunjukkan rumah mahluk laut atau fenomena geografis.
Itu adalah istana pasir yang dibangun oleh seorang pria dengan julukan "Sand Castle Matt" yang berasal dari Massachusetts, Amerika Serikat (AS).
Matt menggunakan benda-benda yang ditemukan di sekitar pantai, seperti tanaman merambat, kayu, atau barang rongsokan lainnya sebagai kerangka.
Ia kemudian meneteskan pasir basah di rangka tersebut, untuk menghasilkan struktur unik pasir. Sementara, yang aneh ini yang terlihat seperti karya seni tanah kontemporer.
Salah satu foto gumpalan pasir yang terbentuk dari fenomena fulguritas yang sebenarnya, tersedia di laman Layanan Taman Nasional AS.
Gumpalan pasir ini berlokasi di Taman Nasional dan Cagar Alam Great Sand Dunes.
Dijelaskan, gumpalan pasir ini terbentuk akibat kekuatan ledakan petir yang ditangkap dalam tabung kaca kehitaman yang disebut fulgurites.
Fenomena ini terjadi pada suhu 50.000 derajat Fahrenheit, bukan 2.000 derajat Celcius (3.632 Fahrenheit.
Suhu yang lebih panas dari permukaan matahari dalam bentuk petir itu menyambar pasir, menyingkap area tempat sambaran, menembus pasir dan melelehkan pasir di sekitarnya menjadi kaca gelap.
Adapun "fulgur" berasal dari bahasa Latin yang berarti kilat.
Kehadiran fulgurit di pasir menunjukkan bahwa petir dapat menyambar gundukan pasir yang terbuka selama badai.
Kumpulan foto yang diklaim sebagai fenomena fulguritas yang terbentuk dari pasir pantai yang tersambar petir, disebarkan dengan narasi salah.
Fulgurities memang betul terjadi tetapi ini merupakan fenomena yang jarang.
Tumpukan pasir dalam foto itu merupakan karya Matthew Kaliner dan bukan fenomena alam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.