KOMPAS.com - Sebuah gambar penampakan Bumi dari sudut pandang antariksa. Bagian putih pada Bumi di gambar tersebut, disebut sebagai penampakan wilayah Antarktika.
Gambar itu diunggah oleh akun Facebook ini pada Jumat (10/6/2022).
"Antartika dari luar angkasa," tulisnya.
Foto serupa juga diunggah di Twitter, kemudian memicu komentar dari warganet mengenai pemanasan global.
Ada yang mengaitkan gambar tersebut sebagai bukti bahwa Bumi tidak mengalami pemanasan global. Seperti yang disebut oleh akun Twitter ini dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Sementara, akun Twitter ini, menyebut bahwa foto ini tidak menunjukkan pencairan es Bumi seperti yang dituliskan beberapa laporan.
Lantas, benarkah gambar tersebut menunjukkan penampakan Antarktika pada 2022?
Dilansir dari Reuters, Selasa (19/7/2022), gambar tersebut merupakan ilustrasi yang dihasilkan oleh komputer.
Ilustrasi penampakan Bumi dari antariksa itu dibuat oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), berdasarkan data dari beberapa jenis satelit pengamat Bumi.
NASA membuat gambar itu untuk menunjukkan luasnya es laut di Kutub Utara dan Antarktika.
Adapun data yang diambil merupakan data dari September 2005, ketika es di belahan bumi utara akan minimal dan lapisan es di Antartika akan maksimal.
Hasil lebih lengkap dari ilustrasi komputer tersebut dapat dilihat di laman NASA yang telah dipublikasikan sejak 15 Februari 2007.
Gambar yang beredar di media sosial merupakan gambar kedua dari publikasi NASA.
"Gambar ini menunjukkan penampakan Bumi pada 21 September 2005, dengan wilayah Antarktika terlihat sepenuhnya," tulis keterangan gambar.
Kendati demikian, gambar tersebut bukanlah foto Antarktika yang dilihat dari antariksa, melainkan ilustrasi yang dibuat oleh komputer berdasarkan data satelit.
Penampakan es di Antarktika secara khusus dipantau oleh NASA melalui laman ini.
Data memperkirakan sekitar 127 miliar metrik ton es hilang atau mencair per tahun.
Sebagai informasi, es laut Antartika adalah air laut beku yang diatapi oleh salju beku.
Di Antarktika, es laut mengelilingi benua dan menutupi area yang luas.
Sejak akhir 1970-an, Antarktika telah memperoleh rata-rata 8.900 km persegi es laut per tahun, dan mencapai puncaknya pada tahun 2014.
Namun, luasan es laut Antarktika telah menurun di musim minimum dan maksimum sejak 2015. Tahun itu merupakan peringkat terendah penurunan luasan es, sejak diukur para ilmuwan pada 1979.