KOMPAS.com - Fenomena solstice terjadi disebabkan puncak kemiringan sumbu rotasi bumi terhadap garis orbitnya dalam mengelilingi matahari.
Dampak kemiringan itu adalah salah satu belahan bumi, utara atau selatan, mendapatkan sinar matahari lebih banyak dan waktu siang yang lebih panjang. Sementara, sisi lain akan menerima kondisi sebaliknya.
Pada puncak kemiringan di mana belahan bumi yang menjauh dari arah matahari mengalami musim dingin, yang disebut winter solstice.
Dengan kata lain, saat belahan bumi selatan mengarah menjauh dari matahari seperti saat ini, Juni 2022, Indonesia dan negara lain di selatan garis khatulistiwa akan merasakan dampak winter solstice.
Baca juga: Kendala Finansial Jadi Tantangan Gen Z dan Milenial Hadapi Perubahan Iklim
Dilansir dari situs National Geographic, solstice terjadi saat sumbu rotasi Bumi miring sekitar 23,4 derajat relatif terhadap jalur orbitnya.
Dengan kemiringan itu, bumi utara condong ke arah matahari pada Maret sampai September, dan sebaliknya pada enam bulan lainnya.
Bagian bumi yang sedang menjauh dari arah matahari akan merasakan musim dingin, yang masa puncaknya disebut winter solstice.
Namun, dampaknya tak akan langsung terasa di permukaan bumi tempat manusia hidup, lantaran butuh waktu bagi air dan daratan untuk berganti suhu.
Misalnya, di Amerika Serikat tahun lalu, winter solstice terjadi pada sekitar tanggal 22 Desember, namun puncak musim dingin baru dirasakan sebulan kemudian.
Sementara, summer solstice dengan kondisi sebaliknya terjadi sekitar tanggal 22 Juni, namun puncak musim dingin dirasakan masyarakat beberapa minggu kemudian.
Baca juga: [Fakta Bicara] Perubahan Iklim Benar-Benar Terjadi...
Tahun ini, di belahan bumi selatan, khususnya Jakarta, winter solstice terjadi pada hari Selasa (21/6/2022), pukul 16.13 WIB.
Artinya, puncak suhu dingin di Indonesia dan belahan bumi selatan lain berpotensi akan datang sebulan lagi, meskipun bersamaan dengan musim kemarau.
Setelah sampai pada puncak kecondongannya, belahan bumi utara akan menjauh dari arah Matahari dan berganti sisi selatan yang condong mendekat.