Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Letusan Kelud Menyambut Kelahiran Soekarno?

Kompas.com - 09/06/2022, 15:40 WIB
Bayu Galih

Penulis

Dilansir dari dokumentasi Harian Kompas yang terbit pada 5 Oktober 1970, versi ini diungkap paman Soekarno, Soemodihardjo, yang merupakan adik dari ayah Soekarno, Soekemi Sosrodihardjo.

Pada sekitar Mei 1901 itu, Soemodihardjo sedang bersekolah di kweekschool (setingkat sekolah dasar) di Probolinggo. Dia diperbolehkan pulang ke Surabaya akibat letusan Gunung Kelud.

"Ternyata di rumah itu ipar saya, Idayu, yang berasal dari Bali, baru melahirkan seorang anak laki-laki. Waktu tiba di rumah kakak saya itu, bayinya berusia 5 atau 6 hari," tutur Soemodihardjo.

Sumber dokumen tertulis lain ada juga yang mengungkapkan bahwa Soekarno tidak lahir pada 1901, melainkan setahun kemudian, yaitu 6 Juni 1902.

Dikutip dari Historia, informasi ini diketahui dari buku induk mahasiswa Technische Hogeschool (kini Institut Teknologi Bandung).

Soekarno tercatat lahir di Surabaya pada 6 Juni 1902. Dokumen ini memperkuat kelahiran Soekarno di Surabaya, dan bukan Blitar.

Dokumen yang jadi bukti otentik data pribadi Soekarno saat kuliah itu dimiliki Bambang Eryudhawan, arsitek dan pemerhati sejarah.

Bambang menjelaskan, buku induk mahasiswa itu dibuat sejak ITB berdiri pada 1920 sampai dengan masa sebelum kedatangan Jepang.

Dalam dokumen, nama yang tertulis adalah "Raden Soekarno", bukan lagi "Koesno" yang merupakan nama lahir Soekarno.

"Soekarno ada di nomor urut 55. Dia masuk TH Bandung pada 1921, artinya setahun setelah TH didirikan," ujar Bambang, dikutip dari Historia.

Meski ada sumber lain mengenai tanggal kelahiran Soekarno, secara resmi Putra Sang Fajar diakui lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901.

Pemerintah Kota Surabaya pada 6 Juni 2011 menyatakan bahwa sebuah rumah di kawasan Peneleh, tepatnya Jalan Pandean IV/40, Surabaya, sebagai tempat lahir Soekarno. 

Kemudian pada 2013, Pemkot Surabaya menjadikan rumah itu sebagai bangunan cagar budaya. Penetapan berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor 188.45/321/436.1.2/2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com