Dilansir dari dokumentasi Harian Kompas yang terbit pada 5 Oktober 1970, versi ini diungkap paman Soekarno, Soemodihardjo, yang merupakan adik dari ayah Soekarno, Soekemi Sosrodihardjo.
Pada sekitar Mei 1901 itu, Soemodihardjo sedang bersekolah di kweekschool (setingkat sekolah dasar) di Probolinggo. Dia diperbolehkan pulang ke Surabaya akibat letusan Gunung Kelud.
"Ternyata di rumah itu ipar saya, Idayu, yang berasal dari Bali, baru melahirkan seorang anak laki-laki. Waktu tiba di rumah kakak saya itu, bayinya berusia 5 atau 6 hari," tutur Soemodihardjo.
Sumber dokumen tertulis lain ada juga yang mengungkapkan bahwa Soekarno tidak lahir pada 1901, melainkan setahun kemudian, yaitu 6 Juni 1902.
Dikutip dari Historia, informasi ini diketahui dari buku induk mahasiswa Technische Hogeschool (kini Institut Teknologi Bandung).
Soekarno tercatat lahir di Surabaya pada 6 Juni 1902. Dokumen ini memperkuat kelahiran Soekarno di Surabaya, dan bukan Blitar.
Dokumen yang jadi bukti otentik data pribadi Soekarno saat kuliah itu dimiliki Bambang Eryudhawan, arsitek dan pemerhati sejarah.
Bambang menjelaskan, buku induk mahasiswa itu dibuat sejak ITB berdiri pada 1920 sampai dengan masa sebelum kedatangan Jepang.
Dalam dokumen, nama yang tertulis adalah "Raden Soekarno", bukan lagi "Koesno" yang merupakan nama lahir Soekarno.
"Soekarno ada di nomor urut 55. Dia masuk TH Bandung pada 1921, artinya setahun setelah TH didirikan," ujar Bambang, dikutip dari Historia.
Meski ada sumber lain mengenai tanggal kelahiran Soekarno, secara resmi Putra Sang Fajar diakui lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901.
Pemerintah Kota Surabaya pada 6 Juni 2011 menyatakan bahwa sebuah rumah di kawasan Peneleh, tepatnya Jalan Pandean IV/40, Surabaya, sebagai tempat lahir Soekarno.
Kemudian pada 2013, Pemkot Surabaya menjadikan rumah itu sebagai bangunan cagar budaya. Penetapan berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor 188.45/321/436.1.2/2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.