Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Twit Senator AS Rand Paul soal Bukti Vaksin Covid-19 Berbahaya

Kompas.com - 06/06/2022, 15:47 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar tangkapan layar unggahan akun Twitter Senator Republik Amerika Serikat (AS) Rand Paul di media sosial.

Dalam twit itu, Paul mengatakan akan membagikan bukti tak terbantahkan tentang bahaya vaksin Covid-19.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

Senator AS dari Kentucky itu tidak pernah membuat twit semacam itu.

Narasi yang beredar

Tangkapan layar twit Senator AS Rand Paul tentang bukti tak terbantahkan bahaya vaksin Covid-19, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

Disebutkan, vaksin Covid-19 merugikan dan membunuh orang.

Tidak terdapat keterangan waktu dan nama akun yang jelas pada tangkapan layar twit yang beredar.

Hanya ada keterangan bahwa itu adalah cuitan dua hari lalu dengan nama akun Twitter Sen. Rand Paul.

Berikut narasi lengkapnya:

It’s time for Justice! I will share irrefutable evidence how and why the COVID vaccines are harming and killing people. Prepare for the Real Storm! I need you to help me - Share this post with everyone you (know)

Dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti:

Saatnya untuk Keadilan! Saya akan membagikan bukti tak terbantahkan bagaimana dan mengapa vaksin COVID merugikan dan membunuh orang. Bersiaplah untuk Badai Nyata! Saya butuh Anda untuk membantu saya - Bagikan posting ini dengan semua orang yang Anda (kenal)

Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, Sabtu (4/6/2022), tentang twit Senator AS Rand Paul soal bukti tak terbantahkan bahaya vaksin Covid-19.akun Facebook Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, Sabtu (4/6/2022), tentang twit Senator AS Rand Paul soal bukti tak terbantahkan bahaya vaksin Covid-19.
Penelusuran Kompas.com

Senator AS Rand Paul tidak lagi menggunakan nama Twitter "Sen. Rand Paul".

Setidaknya sejak 8 Februari 2022, akun Twitter miliknya dengan username @RandPaul (terverivikasi) menggunakan nama "Senator Rand Paul". Arsipnya dapat dilihat di sini.

Sementara, pada 10 Februari 2022, akun miliknya menggunakan nama "Rand Paul". Arsip perubahan nama akun dapat dilihat di sini.

Selain itu, berdasarkan hasil pencarian di Twitter tidak ditemukan cuitan tentang 'bukti tak terbantahkan' dari akun dengan nama Sen Rand Paul. Cek di sini.

Hasil serupa juga ditemukan di situs Politwoops ProPublica. Situs ini secara khusus menampilkan twit-twit dari politisi yang telah dihapus.

Tidak ada twit dari Senator Paul mengenai "bukti tak terbantahkan" dari bahaya vaksin Covid-19 dalam arsip tersebut.

"Jelas tidak otentik dalam hal, wujud, atau bentuk apa pun," ujar juru bicara Senator Paul, dikutip dari Reuters, Sabtu (4/6/2022).

Sebagai konteks, Senator Paul memang sempat berselisih dengan pakar penyakit infeksi AS Anthony Fauci dalam jajak pendapat terkait pandemi. Seperti, risiko miokarditis vaksinasi.

Senator Paul merujuk pada istilah yang dipakai mantan presiden AS Donald Trump tentang teori konspirasi QAnon. Kendati demikian, narasi semacam itu telah dibantah.

Kesimpulan

Tangkapan layar twit Senator AS Rand Paul tentang bukti tak terbantahkan bahaya vaksin Covid-19 adalah hoaks.

Tidak ditemukan arsip twit dengan narasi tersebut di akun Twitter Senator Paul.

Juru bicaranya juga sudah menepis bahwa twit itu berasal dari Senator Paul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com