Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Masjid Tolak Shalatkan Jenazah yang Tidak Beli Tiket Formula E

Kompas.com - 24/05/2022, 20:25 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar unggahan foto spanduk yang menyebutkan sebuah masjid menolak menshalatkan jemaah yang tidak membeli tiket Formula E.

Unggahan foto tersebut dibagikan di media sosial Facebook oleh sejumlah akun.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut adalah hasil suntingan.

Foto tersebut kemungkinan adalah satir terhadap penyelenggaraan Formula E di Jakarta.

Narasi yang beredar

Unggahan foto spanduk yang menyebutkan sebuah masjid menolak menshalatkan jemaah yang tidak membeli tiket Formula E dibagikan di Facebook oleh akun ini dan ini.

Foto tersebut dibagikan pada Mei 2022.

Berikut isi teks pada spanduk tersebut:

Masjid Ini Tidak Mensholatkan Jenazah Yang Tidak Membeli Tiket Formula E

Hoaks, sebuah masjid tolak shalatkan jenazah yang tidak beli tiket Formula EScreenshot Hoaks, sebuah masjid tolak shalatkan jenazah yang tidak beli tiket Formula E

Penelusuran Kompas.com

Dari pengamatan Tim Cek Fakta Kompas.com, terdapat dua spanduk yang terlihat dalam foto yang dibagikan di Facebook.

Spanduk pertama terletak di sisi depan (menghadap kamera), dan memuat tulisan seperti yang telah disebutkan. Sedangkan spanduk kedua terletak di sisi belakang (membelakangi kamera).

Meski berada dalam satu foto yang sama, namun terlihat ada perbedaan pada warna teks yang digunakan pada kedua spanduk tersebut.

Tulisan pada spanduk pertama menggunakan kombinasi warna putih dan kuning. Sedangkan pada spanduk kedua, terlihat sebuah tulisan dengan warna merah.

Petunjuk ini mengindikasikan terdapat kejanggalan pada foto spanduk yang menyebutkan sebuah masjid menolak menshalatkan jenazah yang tidak membeli tiket Formula E.

Foto lama yang disunting

Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menunjukkan, foto spanduk yang dibagikan di Facebook merupakan hasil suntingan dari foto asli.

Foto yang identik ditemukan pada pemberitaan detik.com, 25 Februari 2017, berjudul "Viral, Masjid Ini Tolak Salatkan Jenazah Pembela Penista Agama".

Sama dengan foto yang dibagikan di Facebook, foto dari detik.com juga memperlihatkan dua buah spanduk (menghadap kamera dan membelakangi kamera).

Pada foto yang dimuat detik.com, spanduk tersebut memuat tulisan sebagai berikut:

Masjid Ini Tidak Mensholatkan Jenazah Pendukung & Pembela Penista Agama

Tulisan "Masjid Ini Tidak Mensholatkan Jenazah" berwarna putih, "Pendukung & Pembela" berwarna kuning, dan "Penista Agama" berwarna merah.

Tulisan berwarna merah ini menunjukkan bahwa foto spanduk yang beredar di Facebook telah mengalami penyuntingan, namun hanya pada spanduk pertama yang menghadap kamera.

Penyunting foto itu tidak mengubah warna salah satu teks pada spanduk kedua yang membelakangi kamera.

Kesimpulan

Dari penelusuran yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa foto dengan narasi sebuah masjid menolak menshalatkan jenazah yang tidak membeli tiket Formula E adalah hasil suntingan dari foto asli yang dimuat detik.com.

Foto suntingan yang dibagikan di Facebook itu kemungkinan adalah satire terhadap penyelenggaraan Formula E di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com