Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Video Dubes Turki Abaikan Salaman Jokowi

Kompas.com - 23/05/2022, 16:09 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Video lawas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hendak bersalaman dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (dubes LBBP) Turki untuk Indonesia, Mahmut Erol Kilic kembali beredar di media sosial.

Akun Facebook ini, mengunggah penggalan video berdurasi 18 detik pada Rabu (18/5/2022). 

Video yang beredar telah diedit, sehingga menampilkan seolah Dubes Turki mengabaikan ajakan bersalaman Jokowi.

Hingga Senin (23/5/2022), unggahan itu telah mendapat 130 komentar dan 234 kali dibagikan oleh pengguna Facebook lainnya.

Tangkapan layar video di sebuah akun Facebook, Rabu (18/5/2022), yang telah diedit, sehingga menampilkan seolah Dubes Turki mengabaikan ajakan bersalaman Jokowi.akun Facebook Tangkapan layar video di sebuah akun Facebook, Rabu (18/5/2022), yang telah diedit, sehingga menampilkan seolah Dubes Turki mengabaikan ajakan bersalaman Jokowi.
Namun, benarkah dubes Turki mengabaikan ajakan bersalaman Jokowi seperti pada video tersebut?

Video lama tahun 2019

Video pendek yang beredar di media sosial tersebut merupakan video lama ketika penyerahan surat kepercayaan 12 dubes pada 7 Agustus 2019 yang digelar di ruang kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, sekitar pukul 09.00 WIB.

Dikutup dari laman Presidenri.go.id, penyerahan surat kepercayaan tersebut menandai dimulainya penugasan resmi dari para duta besar tersebut di Indonesia.

Selain Turki, ada 11 duta besar lainnya yang menyerahkan surat kepercayaan, yakni Selandia Baru, Kroasia, Malaysia, Briatnia Raya dan Irlandia Utara, Sri Lanka, Bulgaria, Kazakhstan, Afganistan, Mozambique, Eswatini, dan Mali.

Penyerahan surat kepercayaan ini didokumentasikan dalam video berdurasi 8 menit 27 detik yang juga diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, pada 8 Agustus 2019.

Dalam video tersebut, tampak masing-masing dubes menghampiri Jokowi kemudian menyerahkan dokumen kepada Jokowi.

Urutannya dimulai dari dubes Turki. Pada menit ke-3 video, tampak Dubes Turki Mahmut Erol Kilic menyerahkan dokumen.

Kilic sempat lupa berjabat tangan, kemudian dengan cepat membalik badan dan berjabat tangan dengan Jokowi. Setelah bersalaman, dia pun kembali berjalan.

Tangkapan layar video di YouTube Sekretariat Presiden, pada 8 Agustus 2019, yang menampilkan Dubes Turki Mahmut Erol Kilic bersalaman dengan Jokowi.YouTube Sekretariat Presiden Tangkapan layar video di YouTube Sekretariat Presiden, pada 8 Agustus 2019, yang menampilkan Dubes Turki Mahmut Erol Kilic bersalaman dengan Jokowi.

Cuplikan kejadian tersebut telah dipotong, sehingga adegan Kilic dan Jokowi bersalaman tidak terlihat.

Penggalan video itu pun beredar di media sosial tanpa disertai konteks yang jelas.

Video satire atau parodi

Penggalan video serupa juga pernah beredar di media sosial di tahun-tahun sebelumnya. Contohnya seperti yang diunggah akun Facebook ini pada 10 Agustus 2020.

"KONYOL HABIS,??,,,,, DUBES TURKI LUPA BERSALAMAN DENGAN JOKOWI," tulis akun tersebut.

Sedikit berbeda pada sebaran video yang lebih terbaru, video ini tidak menyambung cuplikan ketika Kilic berjalan.

Video berudrasi 21 detik itu lebih menyoroti adegan ketika tangan Jokowi bersiap bersalaman dengan Kilic.

Berdasarkan jenis misinformasi dan disinformasi menurut First Draft, sebaran macam itu masuk dalam kategori satire atau parodi.

Konten ini memang tidak dimaksudkan untuk mencelakai atau membahayakan, tetapi bisa menyesatkan orang-orang yang tidak memahaminya dengan teliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com