KOMPAS.com - AC Milan baru saja meraih gelar scudetto alias menjadi juara Serie A Liga Italia setelah mengalahkan Sassuolo dalam pertandingan yang berlangsung Minggu (22/5/2022) malam.
Kemenangan 3-0 yang diraih AC Milan di kandang Sassuolo, Stadion Mapei- Citta del Tricolore di Reggio Emilia, Italia, mengantarkan gelar ke-19 untuk klub yang memiliki julukan "dream team" pada periode 1990-an itu.
Pemain yang banyak menjadi sorotan setelah gelar scudetto AC Milan adalah Zlatan Ibrahimovic.
Bagaimana tidak, bintang asal Swedia ini ikut mengantarkan gelar terakhir yang didapat AC Milan 11 tahun lalu, pada musim 2010-2011.
Zlatan Ibrahimovic kembali ditarik AC Milan pada Desember 2019 di usia yang tidak lagi muda, 38 tahun, untuk membangkitkan motivasi para pemain muda di klub I Rossoneri.
Rencana ini berhasil, karena Ibra menjadi motivator untuk rekan-rekan mudanya dan mengantar AC Milan menjadi juara musim 2021-2022.
Gelar scudetto untuk Milan diraih Ibra di usia 40 tahun. Dengan demikian, menjadi pertanyaan, apakah Ibra akan mengakhiri kariernya di klub Setan Merah ini?
Di media sosial, beredar sejumlah unggahan dengan narasi saat Zlatan Ibrahimovic mengatakan "tidak akan berhenti (gantung sepatu) sebelum memenangkan gelar untuk AC Milan".
“I won’t quit until I have won something with this Milan side.”
A 38-year-old Zlatan Ibrahimovi? returned to a struggling Milan team. Today, the 40-year-old helps them lift their first Serie A title in 11 years ???? pic.twitter.com/p0STQ2hXC1
— B/R Football (@brfootball) May 22, 2022
Benarkah pernyataan tersebut?
Dilansir dari Football Italia, Ibra memang pernah membuat pernyataan itu beberapa bulan lalu, tepatnya pada 27 Februari 2022.
Ketika itu Ibra baru saja meluncurkan NFT serta promosi untuk buku yang ditulisnya, Adrenalina, My Ignored Stories.
Ibrahimovic sedang cedera saat itu, dan kondisi ini membuat masa depannya bersama AC Milan dianggap samar-samar.
Namun, Ibrahimovic kemudian menegaskan bahwa dia akan terus bermain sepak bola selama kondisinya memungkinkan.
"Masa depan saya adalah sepak bola, dunia saya adalah sepak bola," ujarnya.
Pada masa-masa genting di perebutan puncak Serie A itu, Ibra mengaku kecewa tidak bisa bermain saat rekan-rekannya sedang menunjukkan performa terbaik.