Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Kegiatan Organisasi Boedi Oetomo?

Kompas.com - 20/05/2022, 16:55 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Kebangkitan Nasional diperingati pada 20 Mei setiap tahunnya, bertepatan dengan kelahiran organisasi Boedi Oetomo atau Budi Utomo.

Organisasi yang berdiri pada 1908 ini dianggap sebagai langkah awal lahirnya semangat kebangsaan dan kebangkitan nasional.

Budi Utomo awalnya adalah organisasi pelajar di School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen (STOVIA) atau sekolah dokter Jawa.

Program Budi Utomo yang paling utama adalah mengusahakan perbaikan pendidikan dan pengajaran, dengan gerakan awalnya hanya di Jawa dan Madura.

Keanggotaannya semakin meluas ke daerah-daerah lain, hingga pada Juli 1908, anggotanya telah mencapai 650 orang.

Baca juga: Sejarah STOVIA dan Kelahiran Boedi Oetomo

Tujuan organisasi

Budi Utomo berdiri di tengah masa penjajahan Belanda.

Saat itu, Budi Utomo tidak bisa mendeklarasikan secara terang-terangan sebagai organisasi politik, karena Belanda mengawasi pergerakan masyarakat dengan ketat.

Dikutip dari Boedi Oetomo, Awal Bangkitnya Kesadaran Bangsa (2008) karya Gamal Komandoko, awalnya tujuan Budi Utomo yakni meringankan beban perjuangan hidung bangsa Jawa m elalui pekembangan yang harmonis dan kerohanian, meski dengan titik tolak utama pada pendidikan, terutama pendidikan untuk kaum priyayi rendahan.

Dapat disimpulkan, tujuan Budi Utomo yakni:

  • Menyadarkan kedudukan masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura pada diri sendiri
  • Meningkatkan kemajuan mata pencaharian serta penghidupan bangsa dengan memperdalam kesenian dan kebudayaan
  • Menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat
  • Memfokuskan pada masalah pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan
  • Membuka pemikiran penduduk Hindia seluruhnya tanpa melihat perbedaan keturunan, kelamin, dan agama.

Keberadaan organisasi Budi Utomo sempat dianggap sebagai ancaman bagi bangsawan yang saat itu menduduki posisi di birokrasi dan bekerja sama dengan Belanda.

Kendati demikian, kehadirannya terbukti mampu membangkitkan semangat persatuan bangsa Indonesia dan membuat organisasi lain berani bersuara.

Baca juga: Ketika Mahasiswa Menguasai Gedung MPR/DPR pada 18 Mei 1998...

Stovia, cikal bakal Museum Kebangkitan NasionalDokumen Kemdikbud Stovia, cikal bakal Museum Kebangkitan Nasional

Kongres dan dampaknya

Kongres Budi Utomo I pada 3-5 Oktober 1908, di Yogyakarta, menghasilkan susunan pengurus terpilih.

Pada kongres tersebut, juga membahas mengenai pendidikan bagi rakyat dan kalangan priyayi.

Setelah kongres, para priyayi tinggi konservatif menilai organisasi Budi Utomo mencoreng kehormatan priyayi.

Mereka pun membentuk Perhimpunan Bupati (Ragentenbond) yang melingkupi pejabat bupati di wilayah Jawa dan Madura.

Baca juga: Dari STOVIA untuk Indonesia Merdeka, Kisah Generasi Pertama Dokter Pribumi

Kongres Budi Utomo II dilaksanakan pada 10-11 Oktober 1090 di Yogyakarta.

Pada kongres kali ini muncul gagasan untuk merekrut anggota dari kalangan bukan priyayi.

Hal ini karena beberapa pihak menganggap organisasi ini tidak memberikan dampak langsung kepada masyarakat, terutama di bidang pendidikan sesuai dengan tujuan pembentukan organisasi.

Penerbitan majalah

Untuk menunjang tersiarnya gagasan-gagasan dalam organisasi, Budi Utomo menerbitkan medianya sendiri.

Majalah Boedi Oetomo

Pada 1 Juli 1910, terbit majalah bulanan dengan nama Boedi Oetomo. Pimpinan redaksi majalah itu Dwidjosewojo, Soerosoegondo, dan Boediardjo. Oplah majalah ini sekitar 1.600 eksemplar.

Majalah Goeroe Desa

Terbit pula majalah Goeroe Desa, yang terbit pada September 1910.

Majalah ini membahas tentang cara menggarap lahan, mengelola perdagangan, memelihara ternak, ksesehatan, tata krama, dan lain-lain.

Hingga Maret 1916, majalah Goeroe Desa jadi majalah tengah bulanan yang berkembang. Pemerintah membiayai 3.166 eksemplar setiap penerbitannya, dari jumlah keseluruhan 4.100 ekemplar.

Surat kabar Darmo Kondo

Ketika majalah Boedi Oetomo berhenti terbit sementara, pada November 1913 hingga November 1915, surat kabar Darmo Kondo menggantikan perannya.

Kegiatan di kancah politik

Kegiatan Budi Utomo di kancah politik dimulai ketika Perang Dunia I.

Tepatnya pada 1 Agustus 1914, ketika Jerman mengumumkan perang kepada Rusia, disusul Perancis pada 3 Agustus 1914 mengumumkan perang padad Jerman.

Pada 4 Agustus 1914 Inggris mengumumkan perang kepada Jerman, sehingga meletus peperangan tersebut.

Melihat kondisi tersebut, Budi Utomo mulai melakukan gerakan di bidang politik, di antaranya:

  • Melancarkan isu politik, bahwa mempertahankan diri sendiri lebih penting dari serangan bangsa lain
  • Mendukung adanya gagasan wajib militer bagi bangsa pribumi
  • Mengirim Komite Indie Weerbaar ke Belanda uintuk memperkuat pertahanan Hindia
  • Anggota Budi Utomo diperbolehkan untuk ikut dalam Volksraad (Dewan Rakyat)
  • Membentuk Komite Nasional untuk menghadapi pemilihan Anggota Volksraad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com