Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial mengenai solidaritas para dokter yang keluar dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), kemudian mendirikan organisasi tandingan dengan nama Ikatan Dokter Seluruh Indonesia (IDSI).
Disebutkan bahwa solidaritas para dokter ini berkaitan dengan dikeluarkannya Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI.
Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar alias hoaks.
IDI membantah ada sejumlah anggota yang keluar serentak.
Informasi mengenai solidaritas dokter yang keluar dari IDI dan membentuk IDSI disebarkan oleh akun Facebok ini dan ini.
Akun tersebut menyertakan video berdurasi 22 detik, menampilkan sebumlah orang memakai jas hijau tua IDI sedang menyampaikan meneriakkan protes.
Berikut narasinya:
"Dengan dikeluarkannya Dr Terawan dari IDI , maka dengan solidaritas para dokter , mereka keluar semua dari IDI dan mendirikan IDI tandingan dengan nama IDSI ( Ikatan Dokter Seluruh Indonesia). Berarti tamat sudah IDI yg tenyata sebagian besar terdiri para kadrun"
Terkait klaim sejumlah dokter yang keluar dari keanggotaan IDI, Kompas.com mencoba menghubungi Wakil Ketua PB IDI dr. Slamet Budiarto SH, MH.Kes.
Slamet membantah bahwa ada dokter yang keluar dari keanggotaan IDI secara serentak.
"Tidak betul," ujar Slamet singkat kepada Kompas.com, Selasa (5/4/2022).
Sebelumnya, beredar desakan pembubaran IDI buntut dari pemberhentian Terawan Agus Putranto sebagai anggota IDI.
Diwartakan oleh Kompas.com, Senin (4/4/2022), anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI-P Rahmad Handoyo juga sempat mengungkit soal pembubaran IDI.
Rahmad mengklarifikasi bahwa pendapat agar IDI dibubarkan bukan darinya, melainkan dari warganet di media sosial yang menanggapi kasus pemecatan Terawan.
"Saya menyampaikan dimulai dari dua kata dulu, Bubarkan IDI. Itu bukan dari saya, bukan dari Rahmad Handoyo bukan," kata Rahmad.