Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Fact-Checker: Awalnya Dianggap Pekerjaan Khusus Perempuan

Kompas.com - 02/04/2022, 15:56 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemeriksa fakta atau fact-checker adalah bagian tak terpisahkan dari upaya memberantas misinformasi dan disinformasi yang membanjiri berbagai media.

Profesi ini berawal dari kebutuhan internal media massa untuk memastikan akurasi fakta dalam artikel mereka kerjakan sebelum dipublikasikan.

Pada awalnya, profesi pemeriksa fakta sangat lekat dan bahkan dianggap sebagai pekerjaan yang diperuntukkan khusus untuk perempuan.

Hal ini didukung dengan fakta bahwa titel pekerjaan "pemeriksa fakta" pertama kali disandang oleh seorang perempuan.

Namun, anggapan itu berangsur-angsur hilang, dan kini perempuan maupun laki-laki dapat terlibat dalam pemeriksaan fakta tanpa takut mendapat stereotip tertentu.

Baca juga: Jaringan Cekfakta.com dan AMSI Meneliti Kualitas Konten Melalui Survei

Awal mula fact-checker

Dilansir dari Time, industri jurnalisme Amerika Serikat mulai benar-benar fokus pada akurasi fakta sekitar awal abad ke-20.

Pada 1913, Ralph Pulitzer (putra Joseph Pulitzer) dan Isaac White yang menerbitkan media New York World memutuskan untuk mendirikan "Biro Akurasi dan Kejujuran".

Biro itu fokus pada keluhan pembaca. Mereka mencari dan memperbaiki kecerobohan yang mungkin terjadi serta untuk membasmi pembuat berita palsu.

Pekerjaan biro itu disebut sebagai "gagasan baru", tetapi pada praktiknya masih berkonsentrasi pada klarifikasi dan permintaan maaf alih-alih mencegah kesalahan naik cetak.

Baca juga: Soal Doxxing dan Upaya Untuk Memperkuat Kerja Pemeriksa Fakta di Indonesia

Pada 1923, Time membuat terobosan dengan mempekerjakan orang-orang secara khusus untuk memeriksa keakuratan artikel sebelum diterbitkan.

Awalnya, orang-orang ini tidak disebut fact-checker atau pemeriksa fakta, melainkan periset.

Fact-checker pertama seorang perempuan

Pemeriksa fakta pertama Time adalah Nancy Ford. Dia pernah bekerja di Woman's Home Companion dan pada awal 1923 dipekerjakan sebagai asisten sekretaris.

Pekerjaan Ford pada awalnya adalah menandai dan menggunting artikel menarik dari surat kabar untuk disetorkan kepada penulis majalah.

Akan tetapi, tugasnya diperluas hingga mencakup memverifikasi tanggal, nama, dan fakta dasar dalam artikel Time yang telah selesai disusun.

Ford dan rekan-rekannya — semua perempuan — didorong untuk menantang staf editor dan penulis yang awalnya semua laki-laki, suatu keharusan agar proses cek fakta berhasil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com