Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengidentifikasi Hoaks dengan Mempelajari Bahasa dalam Tipuan April Mop...

Kompas.com - 02/04/2022, 10:01 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - April Mop atau April Fool's Day adalah salah satu perayaan populer yang paling dikenal di seluruh dunia.

April Mop dirayakan setiap 1 April. Pada hari itu, orang-orang "diizinkan" melakukan lelucon, tipuan, atau berbagai jenis prank lainnya untuk bersenang-senang.

Setelah sukses melakukan prank terhadap korbannya, pelaku akan membuka kedoknya dan mengatakan "April Mop!" untuk menunjukkan bahwa yang ia lakukan hanya candaan semata.

Menurut History, April Mop diperkirakan sudah ada sejak 1582 dan mulai dipopulerkan serta dirayakan secara rutin setiap tahun oleh komedian-komedian Inggris mulai 1700.

Baca juga: Sempat Diblokir di Brasil, Telegram Janji Perangi Hoaks Pemilu

Setelah gelombang misinformasi dan disinformasi membanjiri berbagai media, lelucon 1 April ternyata memiliki manfaat lain selain sebagai hiburan.

Peneliti bahasa mempelajari lelucon-lelucon yang kerap beredar tiap 1 April untuk membantu mengidentifikasi berita palsu atau hoaks.

Meneliti bahasa dalam lelucon April Mop

Dilansir dari Forbes, 31 Maret 2019, bahasa yang digunakan dalam lelucon April Mop ternyata menjadi sumber data bagi peneliti untuk membedah karakteristik bahasa dalam berita hoaks.

Penelitian tersebut dikerjakan oleh mahasiswa PhD di Sekolah Komputer dan Komunikasi Universitas Lancaster, Edward Dearden, dan pembimbingnya Dr Alistair Baron.

Dearden mengatakan, artikel-artikel fiktif yang beredar saat April Mop menyediakan kumpulan teks "menyesatkan" yang dapat dipelajari.

"Satu hal yang menarik tentang tipuan April Mop adalah semua orang bisa setuju bahwa itu tidak benar," kata Dearden.

Baca juga: Tren Misinformasi dan Disinformasi yang Berkembang Sejak Konflik Rusia-Ukraina Dimulai

Dearden dan Baron mengumpulkan artikel-artikel April Mop yang beredar selama 14 tahun terakhir di lebih dari 370 situs web.

Mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 500 artikel fiktif dan membandingkannya dengan berita hoaks serta berita kredibel.

Keduanya mengamati tiga jenis artikel itu dari berbagai aspek, seperti ambiguitas bahasa yang digunakan, formalitas gaya kepenulisan, dan kerumitan bahasa yang digunakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com