Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Misinformasi dan Disinformasi yang Berkembang Sejak Konflik Rusia-Ukraina Dimulai

Kompas.com - 05/03/2022, 16:16 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 memicu gelombang misinformasi dan disinformasi yang membanjiri internet.

Narasi-narasi menyesatkan ini membuat opini publik yang terbentuk terkait konflik Rusia-Ukraina menjadi kabur, dan cenderung tidak sesuai dengan fakta.

Dilansir dari ABC News, Kamis (3/3/2022) narasi-narasi menyesatkan terkait konflik Rusia-Ukraina, antara lain, klaim bahwa Ukraina adalah bagian dari Rusia, dan cerita-cerita heroik tentang ketangguhan tentara Ukraina menghadapi Rusia.

ABC News menyebutkan, sejak konflik Rusia-Ukraina dimulai, tak kurang dari 500 artikel debunking telah dipublikasikan oleh pemeriksa fakta dari seluruh dunia untuk menjernihkan klaim-klaim menyesatkan yang beredar di internet.

Baca juga: Kiprah Roman Abramovich Saat Memegang Chelsea FC...

Gelombang misinformasi dan disinformasi yang sangat masif ini juga menyebabkan terjadinya pelaporan yang keliru (misreporting) terkait konflik Rusia-Ukraina.

Pelaporan yang salah ini bahkan dilakukan oleh kantor berita yang selama ini memiliki reputasi terpercaya dan rekam jejak kredibilitas baik.

Informasi keliru membanjiri internet

ABC News menyebutkan, pelaporan yang tidak sesuai ini bahkan terjadi dalam salah satu berita yang mereka publikasikan.

Misalnya, laporan tentang Snake Island, sebuah pulau kecil berjarak 300 kilometer dari Ukraina, di mana disebutkan prajurit Ukraina yang berjaga di pulau itu melawan armada kapal perang Rusia sebelum akhirnya terbunuh.

Pada awalnya, Pemerintah Ukraina mengatakan bahwa mereka akan memberikan penghormatan terhadap 13 prajurit yang gugur di pulau tersebut. Pernyataan pemerintah Ukraina itu kemudian dipublikasikan oleh ABC News.

Namun, belakangan Pemerintah Ukraina mengatakan bahwa mereka meyakini para prajurit yang berjaga di pulau itu tidak ada yang terbunuh.

Kasus tersebut menjadi contoh bagaimana informasi yang tidak konsisten turut berkontribusi membentuk informasi yang keliru selama konflik Rusia-Ukraina berlangsung.

Baca juga: Disinformasi Video Anak Perempuan Palestina Dikaitkan dengan Perang Rusia-Ukraina

Sementara itu, menurut First Draft, sebuah lembaga non-profit global yang berfokus pada misinformasi dan disinformasi online, kebanyakan informasi keliru yang beredar terkait konflik Rusia-Ukraina berasal dari klaim-klaim yang belum terverifikasi.

First Draft menyebutkan, ragam informasi keliru yang beredar terkait konflik Rusia-Ukraina misalnya video lama yang diunggah kembali, teori konspirasi, dan informasi dengan konteks yang tidak sesuai.

Salah satu jenis informasi keliru ini misalnya, video yang diklaim memperlihatkan skuadron pesawat tempur Rusia menggempur Ukraina hanya dalam waktu sejam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan perintah operasi militer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com