KOMPAS.com - April Mop atau April Fool's Day adalah salah satu perayaan populer yang paling dikenal di seluruh dunia.
April Mop dirayakan setiap 1 April. Pada hari itu, orang-orang "diizinkan" melakukan lelucon, tipuan, atau berbagai jenis prank lainnya untuk bersenang-senang.
Setelah sukses melakukan prank terhadap korbannya, pelaku akan membuka kedoknya dan mengatakan "April Mop!" untuk menunjukkan bahwa yang ia lakukan hanya candaan semata.
Menurut History, April Mop diperkirakan sudah ada sejak 1582 dan mulai dipopulerkan serta dirayakan secara rutin setiap tahun oleh komedian-komedian Inggris mulai 1700.
Setelah gelombang misinformasi dan disinformasi membanjiri berbagai media, lelucon 1 April ternyata memiliki manfaat lain selain sebagai hiburan.
Peneliti bahasa mempelajari lelucon-lelucon yang kerap beredar tiap 1 April untuk membantu mengidentifikasi berita palsu atau hoaks.
Meneliti bahasa dalam lelucon April Mop
Dilansir dari Forbes, 31 Maret 2019, bahasa yang digunakan dalam lelucon April Mop ternyata menjadi sumber data bagi peneliti untuk membedah karakteristik bahasa dalam berita hoaks.
Penelitian tersebut dikerjakan oleh mahasiswa PhD di Sekolah Komputer dan Komunikasi Universitas Lancaster, Edward Dearden, dan pembimbingnya Dr Alistair Baron.
Dearden mengatakan, artikel-artikel fiktif yang beredar saat April Mop menyediakan kumpulan teks "menyesatkan" yang dapat dipelajari.
"Satu hal yang menarik tentang tipuan April Mop adalah semua orang bisa setuju bahwa itu tidak benar," kata Dearden.
Dearden dan Baron mengumpulkan artikel-artikel April Mop yang beredar selama 14 tahun terakhir di lebih dari 370 situs web.
Mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 500 artikel fiktif dan membandingkannya dengan berita hoaks serta berita kredibel.
Keduanya mengamati tiga jenis artikel itu dari berbagai aspek, seperti ambiguitas bahasa yang digunakan, formalitas gaya kepenulisan, dan kerumitan bahasa yang digunakan.
Kesamaan karakter bahasa
Berdasarkan studi tersebut, lelucon April Mop dan berita hoaks cenderung memiliki bahasa yang tidak terlalu rumit.
Keduanya juga memiliki keterbacaan yang lebih baik jika dibandingkan dengan berita asli yang diterbitkan oleh sumber kredibel.
Kalimat-kalimat yang digunakan dalam lelucon April Mop dan berita hoaks juga cenderung lebih panjang jika dibandingkan dengan artikel atau berita faktual.
Selain itu, keduanya juga memuat lebih sedikit tanggal, nama, tempat, dan detail penting lainnya yang biasanya ditemukan di berita faktual.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/04/02/100100282/mengidentifikasi-hoaks-dengan-mempelajari-bahasa-dalam-tipuan-april-mop