Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook berisi anjuran untuk menghindari aktivitas di luar rumah.
Hal itu diklaim perlu dilakukan karena pada 22-28 Maret 2022 terjadi fenomena equinox, yakni ketika Matahari berada di titik terdekat dengan Bumi.
Informasi itu mengeklaim, equinox dapat menyebabkan suhu udara naik sehingga meningkatkan risiko dehidrasi.
Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar.
Informasi yang mengeklaim terjadi Equinox pada 22-28 Maret 2022 sehingga masyarakat harus tinggal di rumah dibagikan di Facebook oleh akun ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Pantasan beberapa hari ini panasx lain2...
Bapak/Ibu jangan lupa untuk minum lebih banyak air makan lebih banyak buah dan mengurangi aktifitas diluar rumah dari tanggal 22 s/d 28 Maret..karena Equinox..karena Matahari..mencapai titik terdekat dengan bumi..dan suhu udara akan naik beberapa derajat..jangan sampai dehidrasi atau sun stroke
Ini terjadi siklus nya 2 tahun sekali pd akhir bulan maret dan september. Terakhir maret 2017 dan terjadi lg di akhir maret 2019.
Di luar negeri di kenal dg istilah hari tanpa bayangan karena matahari tepat melintasi garis katulistiwa. Di namakan equinox karena 2 suku kata *equi dan nox* arti *tidak ada perbedaan siang dg malam* Suhu panas siang terasa juga pada malam hari...
Wallahu a'lam bisshawab
#copas dari teman
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Emanuel Sungging Mumpuni mengatakan, informasi yang menganjurkan masyarakat tidak keluar rumah karena fenomena equinox pada 22-28 Maret 2022 adalah keliru.
"Ini fenomena hoaks," kata Sungging saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (28/3/2022).
Ia mengatakan, fenomena equinox sudah terjadi beberapa waktu lalu.
"Equinox-nya sendiri terjadi 20 Maret 2022 yang lalu," ujar dia.