Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Blokir Google News karena Informasinya Dituding Tidak Autentik

Kompas.com - 25/03/2022, 12:45 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Regulator internet Rusia, Roskomnadzor mengumumkan larangan dan pembatasan akses Google News di Rusia.

Rusia menuding Google News menyajikan informasi tidak autentik tentang konflik antara Rusia dan Ukraina.

Tindakan yang diambil Roskomnadzor atas dasar permintaan dari kantor jaksa agung Rusia.

“Sumber berita online Amerika yang bersangkutan menyediakan akses ke berbagai publikasi dan materi yang berisi informasi yang tidak autentik dan penting bagi publik tentang jalannya operasi militer khusus di wilayah Ukraina,” ujar pihak Roskomnadzor, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (24/3/2022).

Baca juga: [Kabar Data] Sebulan Invasi Rusia, 977 Warga Sipil Ukraina Kehilangan Nyawa

Kebijakan terbaru Google

Larangan dan pembokliran itu diumumkan tak lama setelah Google memutuskan untuk tidak mengizinkan pengguna di seluruh dunia memonetisasi konten yang mengeksploitasi, menolak, atau mewajarkan perang.

Google juga tidak mengizinkan penyebaran ancaman di YouTube yang bersifat teror atau mengancam kehidupan dan kesehatan warga Rusia.

Kebijakan baru Google memengaruhi situs web, aplikasi, atau saluran YouTube di mana pendapatan iklan yang dikelola oleh mesin pencari tidak akan muncul dalam konten yang berisi kekerasan.

Dilansir dari The Guardian, Jumat (24/3/2022), Google telah mengambil tindakan terhadap media yang didanai pemerintah Rusia pada akhir Februari, serta menghentikan semua iklan untuk pengguna Rusia awal bulan ini.

Larangan terbaru itu pun mengurangi pendanaan untuk media barat yang mendukung Rusia, bahkan jika mereka tidak memiliki ikatan keuangan yang jelas dengan negara itu sendiri.

Baca juga: Penipuan Berkedok Donasi Ethereum untuk Warga Ukraina

Dampak pemblokiran

Roskomnadzor terus mengambil tindakan perlawanan terhadap raksasa internet yang berbasis di Amerika Serikat (AS), terutama sejak invansi militer Rusia ke Ukraina diumumkan pada 24 Februari 2022.

Bahkan, awal bulan Maret 2022, Putin telah menandatangani undang-undang penyebaran "berita palsu" tentang militer Rusia.

Bagi warga Rusia yang kedapatan menyebar "berita palsu" tentang militer Rusia, maka terancam hukuman penjara hingga 15 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Saat Indonesia Raih Piala Uber Pertama pada 1975

Kilas Balik Saat Indonesia Raih Piala Uber Pertama pada 1975

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Ronaldo Berikan Bola ke Penggemar Al Nassr, Bukan Anak Palestina

[KLARIFIKASI] Ronaldo Berikan Bola ke Penggemar Al Nassr, Bukan Anak Palestina

Hoaks atau Fakta
Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bayi 5 Bulan di Sumbar Terkena Tumor, Bukan Hamil

[KLARIFIKASI] Bayi 5 Bulan di Sumbar Terkena Tumor, Bukan Hamil

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 2 Juni 2024

[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 2 Juni 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Pemulihan Listrik di Lampung Tidak sampai 8 Hari

[KLARIFIKASI] Pemulihan Listrik di Lampung Tidak sampai 8 Hari

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad 'Eli Koptar'

[VIDEO] Beredar Hoaks Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad "Eli Koptar"

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Ada Paket COD di Yogya dari Sindikat Narkoba China

INFOGRAFIK: Hoaks Ada Paket COD di Yogya dari Sindikat Narkoba China

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks 5 Tokoh sebagai Pendiri NASA, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks 5 Tokoh sebagai Pendiri NASA, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Atta Halilintar dan Raffi Ahmad Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Atta Halilintar dan Raffi Ahmad Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
OpenAI Ungkap Firma Israel Gunakan AI untuk Sebar Disinformasi

OpenAI Ungkap Firma Israel Gunakan AI untuk Sebar Disinformasi

Data dan Fakta
[HOAKS] Restoran Burger Cepat Saji Akan Tutup Permanen

[HOAKS] Restoran Burger Cepat Saji Akan Tutup Permanen

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina di PBB pada 2015, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina di PBB pada 2015, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Kucing Selamat dari Kebakaran di Jeddah, Tidak Terkait Serangan Israel

[KLARIFIKASI] Video Kucing Selamat dari Kebakaran di Jeddah, Tidak Terkait Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com