Partai Sosialis Amerika kemudian mendeklarasikan peringatan Hari Perempuan Nasional yang pertama pada 28 Februari 1909.
Pergerakan perempuan di Amerika Serikat itu kemudian menarik simpati dan perhatian perempuan dari berbagai belahan dunia.
Clara Zetkin, seorang aktivis komunias dan pejuang hak-hak perempuan, kemudian mengusulkan peringatan hari internasional untuk perempuan.
Zetkin menyampaikan usulan tersebut di Konferensi Buruh Perempuan Internasional di Kopenhagen, Denmark. Konferensi itu digelar pada 1910 dan dihadiri oleh lebih dari 100 perempuan dari 17 negara.
Hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan pada tahun 1911, di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss. Adapun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya mengakui peringatan Hari Perempuan Internasional setiap 8 Maret pada 1975.
Pada awalnya, gagasan Hari Perempuan Internasional yang diusulkan oleh Clara Zetkin tidak memiliki tanggal pasti.
Pemilihan tanggal 8 Maret baru tercetus usai terjadi mogok perang pada 1917 di Rusia, ketika para perempuan di negara itu menuntut "roti dan perdamaian".
Empat hari setelah pemogokan, tsar (penguasa monarki Rusia) dipaksa turun tahta dan pemerintah sementara memberikan hak pilih kepada perempuan.
Pemogokan yang terjadi di Rusia itu dimulai pada 8 Maret, dan tanggal tersebut akhirnya dipilih menjadi tanggal untuk peringatan Hari Perempuan Internasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.