KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa kasus varian Omicron di Indonesia tidak sebanyak di negara lain karena paparan sinar ultraviolet (UV).
Informasi itu beredar dalam bentuk video yang menampilkan sosok Dahlan Iskan, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dalam video itu, Dahlan mengutip pendapat seorang ahli virus yang mengatakan bahwa paparan tinggi sinar UV di Indonesia membuat virus corona, termasuk varian Omicron, tidak mudah menyebar.
"Sinar UV yang menyinari Indonesia itu lebih tinggi dibanding sinar UV yang menyinari negara lain," kata Dahlan.
Baca juga: Lini Masa Sebaran Varian Omicron di Indonesia...
Video tersebut dipublikasikan akun TikTok @jambiekspres dan kemudian dibagikan ulang di Facebook oleh akun ini.
Berikut keterangan yang dibubuhkan pengunggah video:
"Bersyukurlah Sinar UV (Ultraviolet) di Indonesia bisa menjadi tameng Virus Omicron".
Dalam video tersebut, Dahlan Iskan juga membandingkan situasi Covid-19 di Indonesia dengan di kawasan Texas, Amerika Serikat yang sama-sama berhawa panas.
Menurut Dahlan, meskipun sama-sama panas, namun paparan sinar UV di Indonesia lebih tinggi dibanding di Texas, sehingga kasus Covid-19 di Indonesia lebih sedikit ketimbang di Texas.
"Ternyata biarpun Texas itu panas sekali tetapi sinar UV-nya hanya 4, sedangkan di Indonesia antara 8 dan 10. Bahkan Papua itu tingkat sinar UV-nya sampai 12, tertinggi di Indonesia," ujar dia.