Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Konspirasi di Video Plandemic dan Hoaks Terlaris di Media Sosial

Kompas.com - 18/01/2022, 10:03 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

Diwartakan The Guardian, 23 Mei 2020, produser video ini adalah Mikki Willis, yang namanya sampai sekarang kurang dikenal di kalangan sineas.

Video ini diunggah di Facebook, YouTube, Vimeo dan situs web terpisah yang dibuat untuk membagikan video tersebut.

Pada 11 Mei 2020, video itu telah dilihat lebih dari 8 juta kali di YouTube, Facebook, Twitter, dan Instagram, dan telah menghasilkan postingan lain di situs web dan media sosial yang tak terhitung banyaknya.

Baca juga: Joe Rogan Picu Kontroversi, Spotify Dituntut Tindak Tegas Misinformasi di Podcast

Hari itu, YouTube, Vimeo, dan Facebook menghapus video tersebut, dan secara teori video itu menghilang dari internet.

Kendati demikian, tindakan ini tidak serta merta menghilangkan teori konspirasi yang kadung beredar dan dipercaya.

Upaya debunking

Erin Gallagher, seorang peneliti media sosial yang berspesialisasi dalam visualisasi data, menggunakan CrowdTangle, alat milik Facebook untuk menganalisis unggahan publik, dan menyelidiki kapan "Plandemic" menjadi viral.

Dia menemukan bahwa unggahan tentang "Plandemic" paling sering muncul di grup Facebook yang ditujukan untuk QAnon, misinformasi anti-vaksin, dan teori konspirasi secara umum. Grup ini memiliki puluhan ribu anggota.

"Kedua platform berperan penting dalam menyebarkan informasi medis yang salah yang viral," ujar Gallagher.

YouTube dan Facebook akhirnya menghapus video tersebut, tetapi ada langkah berbeda yang diambil keduanya. Terutama dalam hal debunking atau sanggahan.

Sejak 2018 Facebook telah melakukan intervensi atau upaya pembatasan konten, untuk mencegah penyebaran misinformasi dan disinformasi.

Platform ini menyediakan informasi pengecekan fakta dari mitranya untuk postingan-postingan yang ditandai sebagai hoaks.

Pengguna akan melihat pop-up dari pemeriksa fakta independen dan banyak video dokter yang menyangkal klaimnya.

Sementara perusahaan YouTube mengatakan, sebagian besar penayangan "Plandemic" berasal dari situs eksternal di mana orang-orang menautkan video YouTube di situs tertentu.

Analisis Gallagher menunjukkan, sejumlah besar klik tersebut datang langsung dari Facebook.

Langkah yang diambil YouTube untuk sebaran semacam itu adalah memberikan peringatan bertuliskan bahwa “Plandemic” tidak direkomendasikan atau muncul tulisan "prominently" .

Belajar dari bagaimana cepatnya hoaks menyebar, Facebook, Google, dan Twitter mulai menambahkan berbagai label, peringatan, dan tautan ke sumber berita berkualitas dan organisasi kesehatan masyarakat terpercaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com