KOMPAS.com - Video konspirasi pertama di era Covid-19 bertajuk "Plandemic" menjadi hoaks paling laku di jagad media sosial.
Seperti banyak video konspirasi lainnya, "Plandemic" berusaha membuktikan bahwa pandemi hanyalah rencana dari komplotan elite rahasia, yang memanfaatkan krisis global sebagai kedok untuk mencari untung dan memperkuat kekuasaan mereka.
Terlepas dari konspirasi yang berusaha diusungnya, ruang digital, dalam hal ini media sosial, merupakan ruang terbuka yang mendukung kebebasan berekspresi.
Namun semua menjadi runyam ketika "Plandemic" dianggap sebagai kebenaran mutlak.
Baca juga: Kominfo: Hoaks Seputar Covid-19 Mengancam Keselamatan Jiwa Masyarakat
Terlebih ketika video ini diunggah jutaan kali di berbagai akun lintas platform, didukung dengan algoritma media sosial.
"Plandemic" menjadi berbahaya karena masyarakat menolak upaya penanganan pandemi berbasis sains dan bukti ilmiah. Pada tingkat paling fatal, tentu saja membahayakan nyawa kelompok rentan.
IMBD mendeskripsikan "Plandemic" sebagai serial dokumenter yang menuduh koneksi dan konflik kepentingan antara media, industri medis, politik, dan industri keuangan selama pandemi Covid-19.
Video ini dibuat di Ojai, California, Amerika Serikat (AS) dan dirilis pada 4 Mei 2020.
Video berdurasi 26 menit ini menampilkan Judy Mikovits, mantan ilmuwan riset dan ahli teori konspirasi yang menyebut wabah virus corona merupakan rencana dari farmasi besar, Bill Gates dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: Mengenal Infodemik, Misinformasi yang Menyebar Lebih Cepat dari Virus
Dia juga mengklaim bahwa Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, yang dipimpin oleh Anthony Fauci, telah membungkam penelitiannya tentang vaksin yang melemahkan sistem kekebalan manusia dan membuatnya lebih rentan terhadap Covid-19.
Untuk melengkapi tuduhan itu, Mikovits mengklaim bahwa memakai masker bisa mengaktifkan virus corona.
Melansir The Verge, 12 Mei 2020, video "Plandemic" dengan cepat menyebar di media sosial, di tengah banyaknya informasi seputar Covid-19.
Satu versi video lengkap "Plandemic" di YouTube bahkan mencapai 7,1 juta view, sebelum akhirnya dihapus pada 6 Mei 2020.
Jumlah itu lebih dari cukup untuk menempatkannya di halaman trending teratas YouTube, kira-kira sebanyak penayangan video klarifikasi viral influencer (sekitar 8,6 juta view).