Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] WHO Melakukan Pengawasan untuk Mengontrol Penyakit Semua Orang

KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyebutkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyerukan peningkatan pengawasan.

Tujuannya, menurut unggahan di media sosial, untuk mengontrol penyakit bagi orang-orang di seluruh dunia.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Informasi soal WHO menyerukan peningkatan pengawasan untuk mengontrol penyakit semua orang ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

Berikut narasi yang ditulis salah satu pengunggah pada Kamis (1/2/2023) dalam terjemahan bahasa Indonesia:

WHO Menuntut Kekuatan Pengawasan untuk Memantau Setiap Pria, Wanita & Anak-anak Untuk ‘Pengendalian Penyakit’.

Menurut pimpinan WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, para birokrat yang tidak dipilih memerlukan peningkatan kewenangan pengawasan untuk melacak masyarakat dan memantau “kesehatan manusia, hewan, dan ekosistem.”

WHO menyerukan perluasan kemampuan pelacakan dalam rancangan terbaru perjanjian pandemi internasionalnya. Intinya, perjanjian pandemi ini akan memberi Bill Gates hak untuk menulis hukum internasional.

Media Bias Fact Check mengidentifikasi The People's Voice sebagai media yang bias sayap kanan dan memiliki kredibilitas rendah.

Sumber informasinya dipertanyakan dan tidak dapat dipercaya.

Situs web berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat tersebut rutin menerbitkan artikel soal konspirasi dan propaganda sejak 2014 di bawah perusahaan induk Newspunch LLC.

Artikel The People’s Voice membahas soal rekomendasi WHO untuk memperluas program pengawasan kesehatan yang telah ditetapkan sebelumnya, seperti pelacakan penyakit dan pengembangan vaksin, bukan untuk melakukan pengawasan terhadap individu.

Pada 30 Oktober 2023, WHO menerbitkan proposal yang memuat pencegahan pandemi dan pengawasan kesehatan masyarakat.

Anggota WHO menyepakati kerja sama antaranggota negara, termasuk soal pembagian data, kapasitas diagnostik, serta penguatan dan pemeliharaan laboratorium kesehatan.

WHO tidak memiliki kekuatan untuk memaksa negara anggota memenuhi rekomendasinya.

Dikutip dari situs WHO, seperti halnya semua instrumen internasional, pemerintah sendirilah yang akan menentukan tindakan sambil mempertimbangkan undang-undang dan peraturan nasional mereka sendiri.

Pengacara dan pakar keadilan kesehatan global Institut O'Neill, Eric Friedman mengatakan bahwa tiap-tiap negara sudah memiliki program pengawasan kesehatannya masing-masing.

Program pengawasan kesehatan bukan dibuat untuk memata-matai, melainkan melihat potensi penularan penyakit, limbah, dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya.

"Jika kita bisa mengantisipasi (wabah), lalu jika (suatu penyakit) menular ke manusia, kita sudah tahu apa itu virus itu. Sangat penting untuk mengetahui apa yang ada di lingkungan tersebut," kata Friedman, dikutip dari Leadstories.

Kesimpulan

Narasi soal WHO menyerukan peningkatan pengawasan untuk mengontrol penyakit semua orang merupakan hoaks.

WHO merekomendasikan penguatan pengawasan kesehatan masyarakat, tetapi pengawasannya tidak bersifat individu.

Setiap negara memiliki sistem pengawasan masing-masing dan memiliki kewenangannya masing-masing di luar rekomendasi WHO. Informasi bersumber dari media bias dan tidak kredibel.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/02/07/192000882/-hoaks-who-melakukan-pengawasan-untuk-mengontrol-penyakit-semua-orang

Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke