Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Disinformasi, Meningitis Bukan Efek Samping Vaksinasi

KOMPAS.com - Tersiar narasi yang mengeklaim bahwa meningitis terbukti sebagai efek samping dari tujuh vaksin yang diregulasi di Amerika Serikat (AS).

Akun Instagram ini pada Selasa (16/1/2024) mengunggah daftar vaksin yang dimaksud, yakni:

  • Engerix-B (Hep B)
  • FluMist
  • MMR-II
  • Pentacel (DTaP-IPV-Hib)
  • ProQuad (MMRV)
  • Twinrix (Hep A & B)
  • Varivax (Chickenpox)

"Saya merasa begitu banyak orang yang merasa gugup karena meningitis, tapi tahukah Anda bahwa penyakit ini disisipkan dalam daftar (emot suntikan)," tulis pengunggah, dalam terjemahan bahasa Indonesia.

Narasi tersebut menyiratkan bahwa meningitis merupakan efek samping umum yang sudah dikonfirmasi dari semua vaksin dalam daftar.

Benarkah narasi tersebut?

Penjelasan soal meningitis

Meningitis adalah peradangan atau pembengkakan pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang.

Dikutip dari situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC, penyebabnya macam-macam, seperti cedera, kanker, mengonsumsi obat-obatan tertentu, dan infeksi lainnya.

Ada pula meningitis yang disebabkan bakteri meningitis, virus meningitis, jamur meningitis, dan parasit meningitis.

Bakteri atau virus masuk ke cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang, lantas memicu peradangan atau pembengkakan. Pengobatannya pun dilakukan tergantung penyebabnya.

Adapun bakteri meningitis menyebar dari satu orang ke orang lain melalui makanan.

Sementara virus meningitis biasanya menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang mengidap virus.

Vaksin dan kasus meningitis

Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) di AS dilaporkan ke Badan Makanan dan Obat AS atau FDA.

Setiap warga AS dapat mengirim laporan awal soal obat, penyedia layanan kesehatan, pasien, atau kejadian ikutan pasca imunisasi kepada FDA. Prosedurnya dapat dilihat di sini.

Adapun laporan soal KIPI dapat dilihat di situs Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) ini. KIPI yang dilaporkan dapat dikirim tanpa dokumentasi atau verifikasi.

Sehingga, KIPI yang dilaporkan belum tentu merupakan efek samping sesungguhnya yang disebabkan oleh vaksin.

"Kejadian ikutan adalah masalah kesehatan yang terjadi setelah vaksinasi yang mungkin disebabkan oleh vaksin atau tidak. Peristiwa ini mungkin memerlukan penyelidikan lebih lanjut," tulis FDA.

Laporan VAERS saja, tidak dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu vaksin menyebabkan atau berkontribusi terhadap kejadian buruk atau penyakit.

Dikutip dari Lead Stories, angka kasus yang terbukti memiliki hubungan sebab akibat antara vaksin dan meningitis jauh lebih rendah dibandingkan jumlah laporan di VAERS.

Jumlah kasusnya bahkan tidak mencakup seluruh daftar vaksin yang diklaim di Instagram.

Institut Keamanan Vaksin Johns Hopkins mencatat, vaksin varicella yang digunakan secara rutin di AS sangat jarang menyebabkan virus meningitis.

Vaksin yang mengandung campak sangat jarang menyebabkan ensefalitis badan inklusi campak (MIBE).

Meski ada laporan vaksin gondongan yang digunakan di negara lain ada yang menyebabkan meningitis dan ensefalitis.

Namun, vaksin gondongan yang rutin digunakan di AS tidak mengembangkan dua penyakit tersebut.

Ada 65 entri di VAERS yang mengaitkan MMR dan meningitis. Hanya ada satu kasus yang terkonfirmasi meningitis.

CDC menyatakan, pembengkakan otak parah yang disebabkan oleh virus campak, merupakan komplikasi dari infeksi virus campak liar. Kasus ini tergolong jarang terjadi.

Satu kejadian tersebut tidak menutup fakta bahwa vaksin MMR efektif menurunkan kasus campak.

Cakupan vaksinasi yang luas telah menghasilkan penurunan kasus campak sebesar lebih dari 99 persen di AS, dibandingkan dengan era sebelum adanya vaksin.

Terkait varicella, sejauh ini ditemukan tiga kasus. Pertama, satu pasien remaja sehat, dan dua lainnya adalah anak-anak yang masing-masing menderita meningitis dan ensefalitis.

Sebagai gambaran, ada sekitar 212 juta dosis vaksin yang didistribusikan di AS dan luar negeri antara bulan Maret 1995 sampai Maret 2017.

Kendati demikian tidak ada bukti bahwa vaksin yang diregulasi di AS menjadi penyebab langsung meningitis.

"Vaksin lain belum terbukti menyebabkan meningitis," kata perwakilan Institut Keamanan Vaksin, dilansir Lead Stories.

Penting dicatat bahwa manfaat vaksinasi dalam mencegah penyakit neurologis seperti meningitis dan ensefalitis jauh lebih besar dibandingkan risiko minimal komplikasi vaksin.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/01/19/183600982/disinformasi-meningitis-bukan-efek-samping-vaksinasi

Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke