Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] PPATK dan Mahfud MD Temukan Dana Haram Rp 500 Triliun di Kantor Jokowi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Menko Polhukam Mahfud MD menemukan dana haram Rp 500 triliun di kantor Presiden Joko Widodo.

Namun, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi soal PPATK dan Mahfud MD menemukan dana haram Rp 500 triliun di kantor Jokowi dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip). 

Akun tersebut membagikan video berdurasi 10 menit 26 detik pada 15 Januari 2024 dengan judul:

Mengerik4n??ppatk & Mahfud Temukan Dana Har4m 500 Triliun Di Kantor Jkw.

Penelusuran Kompas.com

Setelah video disimak sampai tuntas, tidak terdapat informasi soal PPATK dan Mahfud MD menemukan dana haram Rp 500 triliun di kantor Jokowi.

Narator hanya membacakan artikel di laman CNN Indonesia ini berjudul “PPATK: 36,67 Persen Duit Proyek Strategis Masuk Kantong ASN-Politisi”.

Artikel tersebut memuat pernyataan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana soal temuan 36,67 persen dana proyek strategis nasional (PSN) tidak digunakan untuk membangun proyek, namun masuk kantong pribadi. 

Menurut dia, dana tersebut teridentifikasi mengalir ke pihak dengan profil seperti aparatur sipil negara (ASN) dan politisi. 

Selain itu, narator juga membacakan artikel di laman Viva.co.id ini berjudul "Mahfud MD Dorong KPK, Kejagung dan Polri Selidiki Temuan PPATK Transaksi Triliunan Terkait Pemilu". 

Artikel tersebut memuat pernyataan Mahfud yang meminta aparat penegak hukum  menelusuri dan memeriksa temuan PPATK terkait dugaan transaksi mencurigakan dana kampanye peserta Pemilu 2024.

Mahfud menuturkan, lembaga hukum seperti Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri harus turun tangan. 

Sementara itu, beberapa klip dalam video tidak terkait dengan narasi soal temuan dana haram Rp 500 triliun.

Salah satu klip pada awal video yang menampilkan Bendahara Nasdem, Ahmad Sahroni, identik dengan video di kanal YouTube Metro TV ini.

Dalam video, Sahroni meminta PPATK mengungkap secara gamblang siapa saja nama bendahara partai politik yang menerima aliran dana dari luar negeri.

Menurut dia, sebaiknya PPATK tidak hanya mengeluarkan angka aliran dana, namun mengungkap sosok penerimanya.

Kesimpulan

Narasi bahwa PPATK dan Mahfud MD menemukan dana haram Rp 500 triliun di kantor Jokowi adalah hoaks. Klaim itu tidak sesuai dengan isi video yang dibagikan.

Narator hanya membahas soal temuan PPATK yang menyebutkan 36,67 persen dana PSN tidak digunakan untuk membangun proyek, namun masuk kantong pribadi.

Selain itu, narator juga membahas pernyataan Mahfud yang meminta aparat penegak hukum menelusuri dan memeriksa temuan PPATK terkait dugaan transaksi mencurigakan terkait dana kampanye peserta Pemilu 2024.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/01/17/152000282/-hoaks-ppatk-dan-mahfud-md-temukan-dana-haram-rp-500-triliun-di-kantor

Terkini Lainnya

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke